Tuesday, June 17, 2008

Hingga Ujung Waktu

by Sheila on 7

Serapuh kelopak sang mawar...
Yang disapa badai, berselimutkan gontai...
Saat aku menahan sendiri diterpa dan luka oleh senja...

Semegah sang mawar dijaga...
Matahari pagi, bermahkotakan embun...
Saat engkau ada disini dan pekat pun berakhir sudah...

Akhirnya aku menemukanmu, saat ku bergelut dengan waktu...
Beruntung aku menemukanmu, jangan pernah berhenti memilikiku...
Hingga ujung waktu...

Setenang hamparan samudera...

Dan tuan burung camar tak kan henti bernyanyi...
Saat aku berakhayal denganmu dan berjanji pun terukir sudah...

Jika kau menjadi istiriku nanti
, pahami aku saat menangis...
Saat kau menjadi istriku nanti, jangan pernah berhenti memilikiku...
Hingga ujung waktu...

Jika kau menjadi istiriku nanti, pahami aku saat menangis...
Saat kau menjadi istriku nanti, jangan pernah berhenti memilikiku...
Hingga ujung waktu...


Mendengar lagu ini, langsung teringat memori lama.
Kembali ke jaman saat masih cupu dan berkutat dengan skripsi.
Di saat seorang lelaki menyatakan perasaannya ke gw.
Lagu ini sempat membuat gw melayang. Hingga terlalu tinggi.
Sampai sebuah kenyataan membuat gw terhempas kembali ke bumi.
Hanya perih yang tersisa. Hanya sedih yang terasa.
Sakit
:(

Aku tidak akan pernah menjadi istrimu.
Aku tidak akan pernah memahamimu saat kamu menangis.
Dan aku tidak akan pernah memilikimu. Hingga ujung waktu...
:::Curhat Colongan MODE ON:::

2 comments:

purwa said...

Uuhhhmmmm.... itu salah satu alasannya kenapa semalam ndk isa tidur yack? :D

dhie
http://jendelahati.net

-delia- said...

Semalem siy bisa tidur, Kang.. Tapi qo tiba-tiba hari ini jadi hari yang menyebalkan yah...???

Bisa jadi karena kebanyakan dengerin lagu itu :P Lupa ngapus dari Winamp! hahahahaha...