Tuesday, March 17, 2009

We Against the KECOA

Siang yang terik menyengat berubah mendadak saat gw baru saja memutuskan untuk pulang dari kantor. Jam dinding menunjukkan pukul 16.30 saat hujan tiba-tiba saja jatuh tanpa dikomando petir. Langit cerah, mentari masih tersenyum, tapi hujan sepertinya sudah tak tahan untuk segera turun.

Niat untuk segera pulang terpaksa ditunda. Tampaknya hujan tak menunjukkan niat untuk berdamai. Saat jam menunjukkan pukul 17.00, gw nekat memutuskan untuk segera pulang demi mengejar bis Trans Taman Galaxi yang sore. Dengan sedikit senyuman maut, gw merayu si OB untuk mengantarkan gw ke halte bis Masjid Agung Al Azhar. Langit tetap menangis kencang saat gw turun di halte Al Azhar. Genangan air pun sudah mencapai mata kaki.

Tampaknya hujan membuat halte yang biasanya tak terlalu ramai itu menjadi penuh sesak. Bahkan 2 box telepon umum di situ pun dijadikan tempat berteduh (padahal gw udh ngincer salah satu box itu tuh.. huhuhuhu..) Gw pun memutuskan untuk berdiri di bawah jembatan penyeberangan dengan tetap membuka payung gw.

5 menit berlalu. Tapi bis Trans Taman Galaxi belum tampak. Gw mulai memperhatikan orang-orang di sekitar gw. Ada beberapa pengendara sepeda motor yang terpaksa berhenti untuk berteduh demi menjaga keselamatan. Ada juga beberapa pekerja kantoran kayak gw yang baru pulang kerja. Semua berdiri dalam diam diiringi musik turunnya hujan dan semprotan air dari kendaraan-kendaraan yang lewat.

Ya, hujan memang membuat semua orang tampaknya ingin segera tiba di rumah, minum segelas teh hangat, dan segera tidur berselimutkan selimut tebal. Mungkin itu sebabnya banyak sekali kendaraan yang lewat di jalur cepat Jl. Sisingamangaraja, tidak memelankan kecepatan kendaraannya meskipun melihat genangan air yang cukup tinggi. Alhasil genangan air itu pun terciprat ke arah orang-orang yang berdiri di halte. Sudah cukup bagi kami tersiram air yang tumpah dari atas, jangan lah kau tambah lagi dengan siraman ban mobilmu!

Waktu berlalu dengan lambat. Hujan tetap tak kunjung reda. Sampai suatu saat, pas gw melihat ke arah bawah, tiba-tiba gw dikagetkan dengan munculnya beberapa kecoa dari dalam selokan yang sudah tidak mampu lagi menampung air curahan hujan!

Gw yang berdiri agak jauh dari tempat munculnya kecoa, agak geli juga melihat beberapa kecoa berebutan keluar dari lubang selok. Kecoa-kecoa dari berbagai umur itu berlari dengan cepat ke berbagai arah. Beberapa orang yang melihat kemunculan kecoa-kecoa itu pun segera dengan refleks menghentakkan kaki ke atas tubuh kecoa-kecoa malang itu. Tapi ada 1 Bapak yang tampaknya tidak sadar kalau jadi "sasaran empuk" beberapa kecoa. Gw dengan refleks memanggil si Bapak, "Pak! Itu banyak kecoa di celana Bapak.."

Si Bapak pun langsung menghentak-hentakkan kaki untuk mengusir kecoa. Gw hanya bisa bergidik geli campur jijik melihat kecoa-kecoa itu.

Tapi tampaknya selokan di bawah halte adalah sarang kecoa. Alhasil tanpa henti kecoa-kecoa yang bermarkas di situ pun berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Apa daya bahwa di halte sedang ada banyak orang dan kecoa-kecoa itu pun berakhir hidupnya di bawah jejak kaki orang-orang yang berdiri di halte.

Pernah main ke Timezone..? Tau permainan injak laba-laba yang buat anak Balita..? Nah, kurang lebih seperti bermain wahana itu kejadian tadi sore. Dengan begitu banyak kecoa yang berhamburan dan kaki-kaki yang berusaha untuk mengakhiri hidup si kecoa.

Lumayan menyenangkan sebagai kegiatan di sore hari. Meskipun geli dan jijik.

Kegiatan injak kecoa ini akhirnya jadi
breaking the ice antara orang-orang yang berada di halte. Karena mau tak mau semua saling menunjukkan letak kecoa yang masih berlari-lari.

Bahkan, si Bapak yang tadi gw kasih tau tentang kecoa di celananya sempat melontarkan candaan ke gw. "Mbak, itu di kakinya ada kecoa..!"

Gw yang terlanjur geli dengan kecoa, secara refleks berteriak kencang mengalahkan derasnya hujan sambil loncat-loncat berusaha mengusir kecoa dari kaki gw. Ternyata pas gw liat, ga ada kecoa! He got me..!

Langsung semua orang yang berada di halte tertawa keras melihat tingkah gw. Gw cuma bisa tersipu malu.

Dasar kecoaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..!!!


PS: Sengaja ga pake gambar.. Karena gw geli ngeliatnya! hiiiiiiiiiiiy..

15 comments:

Anonymous said...

Alergi Kecoak nih.. hehehehe.. storynya lucu...

Anonymous said...

hahaha..kecoa emang makhluk yang menjijikan..
tapi anehnya ya..aku pernah nonton salah satu acara di TVOne, di Inggris sono, ada orang yang menu sehari2-nya makan kecoa..bahkan pas sarapan bareng sama istrinya, dihidangkan sepiring kecoa, dan istrinya cuek aja..
sementara suaminya, dengan santainya makan kecoa itu hidup2..
gendeng...

koq ga ada fotonya ya..padahal mo liat delia lagi loncat2..hehe

Senoaji said...

wakakakkakakakak! makanya bawa plang yang bunyinya "KECOA DILARANG NGECENG SEMBARANGAN!!"

RiP666 said...

hohohohoo... mayan enak tuh digoreng kecoaknya hihihihi

Anonymous said...

bwakakaka ketipu yap mbak hihihi

Anonymous said...

wew...kecoa...kabuurrr..... :D

Anonymous said...

biasanya kalau alergi kecoa sama tikus juga takut ya

BeeMouNTaiN said...

seperti kisah gajah yang takut pada semut..hehehe

TOYEB said...

hmm,,, alergi ma kecoa yah hehehehe,,, klo nampak di pijak ajah pasti mati tuhhh,,,, :)

-delia- said...

@Ifoel & toyeb..
bukan alergi.. cm jijik aja ngeliat kecoa2 itu rombongan keluar dari selokan.. hiiiiiiiiiiiiiiiy..

@budiawanhutasoit..
beuh! geli bgt, Bang.. makanya ga pake foto :D

@Senoaji..
ha ha ha.. besok ah masang plang itu di halte bis tempat biasa aq nunggu bis :P

@RiP666..
hoeeeeeeeeeeks.. jijik!

@ipanks..
iya.. ketipu hujan :(

@=3=..
hue he he he..

@rozy..
beuh! siapa siy yg ga takut ma tikus.. geli n jijik deh..

@BeeMouNTaiN..
yeah rite!

Joe Engressia said...

wah bnar bnget tu, kcoak emg hwan pling mnjengkelkan. aku aja prnah lgi tdur dgangguin kcoa, trus pas di tankep pake tangan, wuihhhh baunya gak enak bngettttt.....


mbak mau tkran link gak?

bisnisway said...

saya setujubanget! emang kecoa hal yang paling menjijikkan!.

Anonymous said...

Hehehe...ditempatku sekarang lagi banyak kecoa mbak. Udah disemprot, masih juga berkeliaran tiap malem *sebel mode on*

eniwe, salam kenal ya mbak:)

Anonymous said...

kadang kadang kecoa ditempatku dimakan lho mbak....bener....maksudnya dimakan ayam piaraan saya ^_^

-delia- said...

@Joe Engressia..
hahahaha.. lagian kecoanya ditangkep pake tangan..
itu kan sumber penyakiiiiiiit!

@bisnisway..
bener banget!

@Lala..
coba pake kapur semut & kecoa deh.. di rumah aq ampuh tuh buat ngebunuh kecoa.. skrg udh ga ada lagi kecoa berkeliaran di rumah..

@Kang Artha..
aku kan bukan ayam, Kang :D jd aq ndak makan kecoa :P hehehehe..