Wednesday, August 26, 2015

Antara Toilet dan Bedak

Yang namanya cewek itu hobinya 3B: berkaca, bersolek, belanja.

Sebagai cewek, gue juga melakukan 3 hal itu kok.. Tapi masih dalam batasan wajar (wajar menurut gue yaaa.. hihihi..) Dan diantara 3B itu, gue paling benci bersolek alias dandan. Antara benci dan ga bisa sebenernya. Tapi kalau cuma pakai pelembab kulit, bedak, perona pipi dan pemulas bibir siy gue bisa..

Waktu yang gue habiskan untuk dandan setiap pagi sebelum ke kantor hanya 10 menit, jika tidak keramas dan harus mengeringkan rambut. Tapi gue butuh 30 menit di kamar mandi. Gue lebih senang mandi dan main air dibandingkan melukis wajah..

Kalau gue lagi ada acara yang membutuhkan gue harus berdandan ekstra dengan celak mata dan teman-teman rempongnya, seperti nikahan atau  gue lebih milih untuk didandanin sama salon langganan atau adik gue sendiri. Iya, adik gue yang cewek jago dandan sejak kecil. Setiap pagi sebelum ke kantor, dia butuh 30 menit sendiri untuk dandan sampai siap berangkat! Kebalikan dari gue..

delia-shuningtyas.blogspot.com
Salah satu momen di saat gue full make-up.
Bareng Ibu..
Nah! 1 bulan terakhir ini di toilet kantor, gue selalu ketemu dengan Mbak berjilbab tetangga sebelah yang selalu dandan. Sebut saja namanya Mbak Cinta. Awalnya gue ketemu di jam setelah makan siang di saat orang mau sholat. Gue pikir Mbak Cinta mungkin karena habis wudhu jadi dia touch-up. Hal yang wajar dilakukan cewek di toilet siang hari..

Setelah berkali-kali ketemu di siang hari, kapan waktu gue ketemu di pagi hari sekitar jam 9. Jam dimana gue lagi butuh "setor tunai". Mbak Cinta ini masih melakukan hal yang sama, yaitu dandan. Gue pikir mungkin Mbak Cinta ga sempet dandan di rumah jadi dandan di kantor. Gue maklumi.

Eh, kapan waktu gue ketemu lagi sama Mbak Cinta sebelum gue pulang. Dia juga terlihat mau pulang karena bawa tas kerja. Lagi-lagi hal yang dilakukan sama, yaitu dandan!

Geez.. Urusan gue di toilet itu macam-macam lhooo di saat ketemu Mbak Cinta. Mulai dari "setoran", wudhu, sampai tidur. Sementara Mbak Cinta urusannya cuma dandan melulu.. Waktu gue kerja di Organisasi Titi Teliti yang mayoritas isinya adalah makhluk bertitel perempuan aja ga ada yang waktunya dihabiskan di toilet untuk dandan berkali-kali!

Kemarin baru terungkap kalau yang kepo bukan cuma gue. Rekan kerja gue juga sama keponya. Ternyata 2 rekan kerja gue juga sering ketemu sama Mbak Cinta di toilet dan yang dilakukannya adalah sedang dandan!

Kita jadi bertanya-tanya, berapa kali kah si Mbak Cinta ini berdandan dalam sehari? :D Secara jam ke toilet gue dan rekan-rekan kerja gue ini ga ada yang sama dan ndilalah kita ketemu orang yang sama sedang melakukan hal yang sama :p Toilet kantor berubah jadi make-up room.. hahahahaha..

Jika dalam 1 hari Mbak Cinta berdandan sebanyak 4 kali dan membutuhkan waktu sebanyak 20 menit dalam 1 kali dandan, berapa banyakkah kebutuhan pencuci muka, pelembab kulit, bedak, perona pipi, dan pemulas bibir yang dibutuhkan Mbak Cinta dalam sebulan? Yang pasti kebutuhannya jauh lebih banyak daripada gue siy.. hihihihi..

delia-shuningtyas.blogspot.com
Pemulas bibir yang sering gue pakai.
Ki-Ka: Revlon 240, Revlon 117, Shiseido RD514, Shiseido P7
Seberapa seringkah kalian (para perempuan) berdandan?

Tuesday, August 18, 2015

Cinta Batik

Batik.

Berapa banyak baju batik yang kamu punya? Jawaban gue, "Banyak!"

Sejak memutuskan untuk meninggalkan celana panjang sebagai pakaian gue beberapa tahun silam (kalau ga salah sejak tahun 2010), hampir semua baju terusan atau dress yang gue punya adalah berbahan batik. Awalnya hanya sebagai syarat untuk pakaian wajib di hari Jumat saat masih bekerja di Kementerian Sihir. Dari 1 dress nambah jadi 3 dress. Dari dress lalu nambah kemeja cantik dan rok.

Ibu Ratu (a.k.a My Mom) yang pertama beliin gue bahan batik setiap Beliau dinas keluar kota. Ke Jogja, Cirebon, Surabaya, sampai ke Ambon pun gue dibeliin batik khas kota tersebut. Lama kelamaan gue berinisiatif untuk beli sendiri. Entah itu gue beli sendiri di saat lagi liburan, sampai titip ke temen. Dan semua hampir bermotif sama, yaitu bunga-bunga atau abstrak.

Batik juga sering gue pakai kalau lagi ada acara meeting atau workshop di luar negeri sewaktu gue bekerja di Organisasi Titi Teliti (kantor gue setelah Kementerian Sihir, FYI). Di antara 2 hari meeting di Manila, Tokyo, Melbourne, Vientiane, Siem Reap, Bangkok, bahkan di New Delhi, selalu ada 1 hari gue pakai batik. Ga jarang juga airport fashion gue pakai batik. Bangga!

Baju-baju batik yang gue punya selalu jahit. Selain modelnya bisa bebas memilih, ukurannya sudah pasti pas di badan. Dan ini salah satu dress batik yang gue punya dan lagi dipakai hari ini:

delia-shuningtyas.blogspot.com
My #ootd Today: Blue Flowery Batik
Jadi, berapa banyak baju batik yang kamu punya?

Monday, August 3, 2015

Retak.. Kacamatanya..

Inilah yang terjadi kalau tingkah byayakan ga karuan:

delia-shuningtyas.blogspot.com
Retak
Saking keasyikannya guling-guling di kasur karena capek dan lupa dimana meletakkan kacamata, hasilnya ya begitu itu.. Kacamata ketindihan badan sendiri. Padahal badan gue juga ga kecil-kecil amat..

Kejadian ini sebenernya ketigakalinya selama berpuluh-puluh tahun pakai kacamata. Satu kali frame-nya yang patah karena ketindihan badan sendiri pas tidur. Kejadiannya sekitar tahun 2010 pas lagi liburan keluarga di Puncak. Alhasil selama sisa liburan terpaksa ga bisa liat cowok ganteng.

Kali kedua di tahun 2012, lensanya yang bocel kejatuhan shower kamar mandi karena mandi di saat jetlag setelah menempuh perjalanan Jakarta-Manila tengah malam. Perjalanannya siy ga lama, cuma karena nunggu delay di Jakarta yang lama jadinya kurang tidur.

delia-shuningtyas.blogspot.com
Kejadian di Manila 2012
Semoga ga ada kejadian lain dengan kacamata yaaa.. Pandangan buram itu bikin susah, Jenderal!