Tuesday, July 2, 2013

I'm Done with You, BCA!

Sebagai nasabah yang menabung selama 13 tahun di BCA, gue merasa kesabaran gue sudah cukup diuji. Dan per hari ini gue akan memindahkan semua aktifitas perbankan gue ke bank lain.

Kekesalan puncak pertama gue adalah minggu lalu. Gue selalu melakukan transaksi setor tunai lewat mesin CDM. Selain praktis, gue juga menghemat waktu banyak dibandingkan harus isi form dan antri di teller.

Rabu, 26 Juni sekitar jam 1 siang, gue ke BCA Ratu Plaza. Seperti biasa, ada antrian di deretan mesin tarik tunai, setor tunai, dan non-tunai. Bapak di depan gue antri untuk setor tunai. Setelah si Bapak selesai transaksi, gue pun  mengeluarkan beberapa lembar uang pecahan 100-ribu untuk gue masukan ke dalam mesin CDM No. 9174. Rekening tujuan saat itu adalah rekening Mommy, tapi kartu ATM yang gue pakai adalah kartu ATM gue. I've done it so many times so I didn't have any suspicion.

Transaksi pertama berhasil. Transaksi kedua pun gue lakukan. Beberapa lembar uang pecahan 100-ribu kembali gue masukkan ke dalam mesin CDM yang sama. Mesin berhitung. 25 lembar tercatat. Saat gue confirm jumlah tersebut, mesin pun memproses. Dan tiba-tiba saja, lampu indikator kartu yang biasanya menyala, mati. Selama beberapa detik mesin statis. Tidak ada reaksi apa-apa.

Saat gue bertanya ke satpam, "Pak, ini kok mesinnya begini?"
Pak Satpam bereaksi, "Wah, offline lagi niy."
Gue pun langsung kaget dan berteriak, "What the heck?!"

Saat itu pun mesin langsung menyala kembali dan kartu ATM gue keluar. Tapi receipt sama sekali tidak keluar. Di mesin terdapat tulisan, "Maaf, transaksi Anda tidak berhasil".

Seketika itu juga gue panik. Uang sejumlah Rp 2.500.000,- yang sudah gue masukin ke dalam mesin kemana..?! Pak Satpam mengarahkan gue ke Customer Service. Saat buku tabungan Mommy dicetak dan dicek, transaksi pertama sejumlah Rp 3.100.000,- sudah masuk. Tetapi transaksi kedua tidak ada. Rasa panik pun perlahan berubah jadi amarah. Saat gue bertanya apa yang harus gue lakukan, CS yang ga gue hafal namanya itu pun bilang bahwa gue harus menelepon ke HaloBCA 500-888 untuk melaporkan kejadian itu. Saat gue tanya lagi prosesnya berapa lama, dijawab lagi bahwa memakan waktu sekitar TUJUH HARI KERJA. Gue langsung ngamuk dan minta mesin CDM itu dibongkar untuk ambil uang gue. Tapi CS bilang bahwa mesin itu kewenangan pihak ketiga. Dan saat gue bilang bahwa uang itu harus masuk ke rekening Mommy hari itu juga, si CS cuma bisa bilang bahwa gue harus menghubungi HaloBCA untuk minta itu. Dan saat itu CS bilang bahwa Mommy yang harus menghubungi HaloBCA.

Dengan kemarahan yang sangat, gue balik ke kantor dan telpon Mommy untuk menghubungi HaloBCA untuk proses pelaporan. Kemarahan gue semakin berlanjut saat Mommy memberitahukan bahwa CS HaloBCA minta gue yang bikin pelaporan tersebut. Saat gue telpon ke HaloBCA, Gilbert yang terima. Laporan gue tercatat dengan nomor 2146514736. Saat itu pun gue sudah bilang bahwa BCA ini plin-plan dan ga kompak. CS satu bilang Mommy yang harus menghubungi, CS satunya bilang gue yang harus menghubungi HaloBCA. Gilbert tetap bilang bahwa gue harus menunggu sampai tanggal 5 Juli untuk uang yang tersangkut di mesin CDM masuk ke rekening Mommy. Gue sudah bilang urgent, tapi dia hanya bilang akan diusahakan untuk dipercepat.

Tanggal 28 Juni, gue kembali menghubungi HaloBCA dan diterima oleh Martha. Laporan gue pun statusnya "masih dalam investigasi". Saat gue bertanya apa lagi yang harus diinvestigasi karena kejadiannya sudah jelas. Toh di BCA Ratu Plaza pasti banyak CCTV. Gue kembali minta dipercepat proses laporannya tapi jawaban yang gue dapat lagi-lagi sama.

Karena gue ga sabar, gue hubungi @HaloBCA lewat twitter di hari yang sama gue dapat jawaban dari Martha. Jawaban yang gue dapat pun itu-itu saja. Macam kaset rusak!

Sampai kemarin, gue sudah minta laporan gue dipercepat. Tapi jawaban dari @HaloBCA juga sama. Gue sudah muak dengan jawaban yang itu-itu saja.

"Mohon kesediaan Anda menunggu proses yang dilakukan."

I don't wanna wait! And I hate to wait!

Belum lagi kekesalan gue berakhir karena kasus uang nyangkut di mesin CDM, pagi ini gue kembali dibuat marah oleh BCA. Kali ini KlikBCA yang bikin gue marah. Lagi-lagi ingin praktis dan cepat tapi malah bikin susah.

Gue biasa mengeluarkan 2,5% penghasilan bulanan lewat transfer ke salah satu NGO urusan Zakat. Rencananya adalah jumlah 2,5% bulan ini mau gue bagi dua antara NGO Zakat itu dan salah satu NGO Kesehatan Anak. Saat gue transfer ke NGO Zakat via KlikBCA, tulisan di layar monitor gue adalah TRANSAKSI GAGAL DILAKUKAN. Gue pun kembali bertansaksi. Sukses. Receipt gue terima.

Tetapi saat konfirmasi transaksi masuk ke email gue, disebutkan bahwa kedua transaksi itu BERHASIL. WHAT..?! YOU GOTTA BE KIDDING ME..!!

Gue ga permasalahin jumlah yang masuk ke NGO Zakat. Tapi yang gue permasalahin adalah kenapa bisa plin-plan banget sistemnya BCA akhir-akhir ini. 

Kejadian-kejadian dengan BCA yang menimpa gue dalam 1 minggu ini, bikin gue merasa cukup untuk berurusan dengan bank itu. Capek hati dan capek marah-marah melulu.

Dan kejadian dengan mesin CDM itu pun bukan cuma gue korbannya. Temen kantor gue juga ada yang kejadiannya sama persis. Tepat seminggu sebelum gue jadi korban.

Gue maunya praktis, cepat dan tepat, tapi ternyata BCA ga bisa kasih gue kepraktisan dan kecepatan serta ketepatan. Malah bikin susah. Kesalahan bukan di gue, tapi malah gue yang dibikin repot. Kecewa banget!