Friday, May 30, 2008

Cerita dari Sebuah Metromini dan Bis Mayasari

Gw pulang naik Metromini 76 (jurusan Blok M - Kp. Rambutan) ke arah Kampung Rambutan dari D'Best Fatmawati. Buat yang tidak pernah tahu bagaimana kondisi Metromini 76, bayangkan sebuah minibus butut yang isinya benar-benar padat penumpang. Kalau masih belum bisa membayangkan, coba bayangkan sebuah kaleng sarden yang penataan sardennya penuh dari ujung kanan ke ujung kiri kaleng dan masih ditata baris bawah dan baris atas! Benar-benar penuh kan...?

Pada saat gw naik, kebetulan sekali Metromini-nya masih menyisakan tempat duduk dengan bangku tambahan di sebelah supir. Kendaraan yang gw naiki itupun penuh sesak di halte dekat lampu merah perempatan RS Fatmawati. Gw yang dapet duduk menghadap belakang pun otomatis mendapatkan pemandangan orang-orang yang berdiri.

Pada saat di situlah mata gw melihat seorang perempuan muda yang kira-kira umurnya sedikit di atas gw. Dan ga sengaja pula gw melihat bahwa kondisi perempuan itu sedang hamil. Gw langsung berpikir, "Ya ampuuun... Sebegitu harus berjuangnya kah kita hidup sampe pas lagi hamil pun harus ikutan berdiri dan berdesak-desakan di dalam bis pengap nan sumpek ini...?"

Karena gw belum pernah hamil, jadi gw ga tau rasanya berdiri dan berdesak-desakan di dalam bis. Tapiiiiii... Bagi gw yang tidak sedang dalam kondisi hamil aja, berdiri suasana bis seperti itu sudah bikin badan gw sakit dan pegal-pegal.

Dikarenakan ada orang-orang terdekat gw yang lagi hamil (dan mereka memberitahukan ke gw bahwa dibalik semua perasaan bahagia karena hamil, ada kerepotan tersendiri di masa-masa kehamilan seperti pegal-pegal yang berlebihan), gw serahkan tempat duduk gw ke perempuan hamil itu. Gw anggap dia kakak gw yang lagi hamil. Jadilah gw salah satu sarden yang terpaksa dijejalkan ke dalam kaleng...

Setelah jadi sarden di dalam Metromini 76, gw melanjutkan perjalanan dengan bis mayasari bhakti 9B (jurusan Kampung Rambutan - Bekasi via Tol Barat) dari Jalan Baru.

Kondisi di dalam 9B tidak lah sepenuh Metromini 76 tadi. Gw duduk di bangku untuk 3 orang bersama seorang Ibu berjilbab penuh senyuman. Hingga bis meninggalkan Jalan Baru, gw cuma duduk berdua dengan Ibu itu.

Saat ditagih uang bayaran bis, gw mengeluarkan uang lembaran Rp 50.000,00 karena hanya itulah tinggal satu-satunya pecahan uang yang gw punya. Sang kenek pun menolak uang gw dengan alasan tidak ada kembalian. Panik lah gw!

Gw bilang, "Uang saya yang lain juga segitu, Mas."

Sang kenek dengan nada santun, "Tapi ga ada kembaliannya, Mbak. Uang pas aja."

Daripada gw dicap penumpang yang buruk karena tidak bayar ongkos, gw langsung bongkar-bongkar 2 tas yang gw bawa. Siapa tahu ada uang yang nyelip...

Ibu di sebelah gw sepertinya tertarik dengan kejadian gw. Si Ibu pun langsung bertanya, "Emang mau turun dimana?"

Gw jawab sambil bongkar tas, "Di Bekasi Barat, Bu."

Si Ibu, "Di MetMal?"

Gw menjawab masih sambil bongkar tas, "Iya, Bu."

Si Ibu, "Pakai uang saya aja dulu. Nanti pas turun di MetMall, baru diganti."

Gw sempat sesaat terpana dan menghentikan kesibukan gw bongkar-bongkar tas demi mencari uang. Sesaat gw sempat curiga. Saat gw tatap wajah si Ibu, gw cuma lihat ketulusan yang terpancar di muka dan matanya. Di tengah penipuan yang marak, masih ada orang yang menawarkan bantuan dengan tulus. Sedikit menyesal sempat mencurigai si Ibu.

Tapi karena gw takut ga bisa menemukan tukeran uang receh pas turun di MetMall nanti, gw tolak dengan halus tawaran si Ibu, "Makasih, Bu.. Mudah-mudahan ada uang receh di tas saya."

Harapan gw terkabul. Ga seberapa lama, gw akhirnya menemukan uang diantara selipan buku-buku dan sisir gw di tas! Pas Rp 5.000,00 untuk bayar bis.

Di antara begitu banyak kejadian dan pengalaman di atas angkutan umum, kejadian kemarin adalah salah kejadian yang menyentuh hati gw... Gw belajar banyak hari ini.


Ternyata belajar itu bisa dimana saja...
Termasuk di atas angkutan umum :)


Thursday, May 29, 2008

In the Mood for Love

Mungkin karena terbawa suasana lingkungan sekitar yang lagi banyak-banyaknya janur kuning dan pernikahan, gw jadi berpikir alangkah indahnya bila punya seseorang yang akan jadi partner in love (and also crime!) seumur hidup kita...

Mungkin juga karena kebanyakan baca novel dan nonton film drama romantis, gw jadi berpikir alangkah indahnya bisa punya kisah kasih yang (tampak) sempurna...

Tapi mungkin juga karena belakangan ini gw kebanyakan dengerin lagu-lagu era 90an yang punya begitu banyak kenangan indah dalam hidup gw, gw berpikir untuk segera mencari pendamping hidup...

Atau bisa jadi karena begitu banyaknya tekanan dari lingkungan sekitar, gw tiba-tiba jadi pengen jatuh cinta lagi...

Entahlah!


Silly! But I love the feeling... to be in love... and to be loved...
Oh yes, Darling... I'm in the mood for love ;)


Monday, May 26, 2008

My Boy

by Lisa Ono



First time I saw my son, I knew I was in love...
Because he was the gift I got from somewhere up above...
Oh wow... Oh yes... Oh joy... So joy right here in my arms...
He looks at me, I can see he's showing all his charms...

Can't remember what I do before I saw his face...
But now he's here and I can feel his amazing grace...

Watching him play, somehow reminds me of myself...
Once upon a different time, when I was someone else...
Oh me... Oh my... I feel so high every single day...
Oh yes... Oh lay... My Lord yea yea watching my son play...

First time he'd walk detours I step into a chance...
I took his hand and then we start it likes dance...
This first dance was so fine that I never will forget...
He held my hand so tightly that I had start dancing yet...
My love... My boy... My son... My joy always keep you glow...
And know that love will be with you wherever you may go...

And if something should fall apart, somewhere down the line...
Just tell me all about it and I will make it fine...
I'd travel many roads before, but somehow they were wrong...
And sometimes we find that life is just a simple song...
Even the saddest songs ever human face...
I will always keep my son in love's magic place...



Denger lagu ini, jadi pengen punya anak sendiri deh :P
A very sweet lullaby for my son!
Lagu ini untukmu kelak, Nak...

Lonely...?

My heart feels so cold today...
I speak to it but the sound of me is just gone like the wind...

My heart feels so numb today...
I speak to it but the sound of me is fade away...

Friday, May 16, 2008

Sweet Talk

I'm not a truly romantic person.
But sometimes I can be that one :D

Here are two messages I sent to Lelaki Kesayangan-Quw when he was missing from my YM list one day (a very sweet talk I ever said to him):

"I got a headache today. A very bad one. I think I need an aspirin. Will you be my aspirin to my headache...?"

"Three shots of espresso in my Caramel Machiato drink could not make me not to fall asleep. I need simply you..."



Hahahahaha...
I really sent those words to him!
Oh My...

Thursday, May 15, 2008

Perempat Final Thomas Cup


Selalu ada semangat berkobar demi nusa dan bangsa Indonesia. Termasuk jadi suporter di ajang olahraga. Ga kapok beli tiket masuk mahal dari calo (lagi!) demi melihat langsung aksi para atlet badminton Indonesia di lapangan.

Tiket seharga Rp 50.000,00 dengan pasrah gw beli dari calo seharga Rp 100.000,00 hiks... hiks... Tapi worth it lah dengan kemenangan Tim Thomas Indonesia 3-0 dari Tim Thomas Inggris...

Tim Thomas Indonesia dan Tim Uber Indonesia pun melaju ke babak semi final... Ditunggu langkah selanjutnya ke babak final... See you in Final Round!

Buat Andrew Smith (tunggal pertama Tim Thomas Inggris), kamu lucu deh meskipun kamu emosian... hihihihihihihi...


Terbuktilah bahwa gw ga bawa sial untuk negara :p
Karena dengan adanya gw kmaren di Istora, Tim Thomas Indonesia menang... hehehehe...
Go Indonesia, go Indonesia, GO!!


Tuesday, May 13, 2008

Arti Sahabat

Ibnu, Imam, Sorayya, Delia, Ringga, Bintang, Adhitya
(Bandara Soekarno - Hatta, Mei 2006)

Atas: Delia, Sorayya, Ringga, Harris
Bawah: Imam, Ibnu, Adhitya, Arief
(Wale, Bandung, Desember 2007)

Bintang, Harris, Adhitya, Delia, Sorayya, Ringga
(Klenteng Cheng-Ho, Semarang, Agustus 2007)



by Nidji


Tak mudah untuk kita hadapi perbedaan yang berarti...
Tak mudah untuk kita lewati rintangan silih berganti...

Kau masih berdiri...
Kita masih di sini...
Tunjukkan pada dunia...
Arti sahabat...

Kau teman sehati...
Kita teman sejati...
Hadapilah dunia...
Genggam tanganku... Oh...

Tak mudah untuk kita sadari saling mendengarkan hati...
Tak mudah untuk kita pahami berbagi rasa di hati...

Kau masih berdiri...
Kita masih di sini...
Tunjukkan pada dunia...
Arti sahabat...

Kau teman sehati...
Kita teman sejati...
Hadapilah dunia...
Genggam tanganku... Oh... Oh...

Kau... Adalah..
Tempatku membagi kisahku...
Kau... Sempurna...
Jadi bagian hidupku...
Apapun kekuranganmu... Ooooh...

Kau masih berdiri...
Kita masih di sini...
Tunjukkan pada dunia...
Arti sahabat...

Kau teman sehati...
Kita teman sejati...
Hadapilah dunia...
Genggam tanganku... Ooh... Ooh...


Kita kenal waktu SMA.
Beberapa ada yang pernah sekelas dan beberapa juga sudah ada yang dekat.
Tapi waktu berjalan dan seiring dengannya kita membentuk sebuah persahabatan.
Menikmati indahnya persahabatan melalui perbedaan yang ada ;)


Monday, May 12, 2008

Thomas Cup


Yang tersisa dari hasil nonton Thomas Cup Indonesia vs Thailand di Istora Senayan kemarin sore:
1. Kesal karena pintu masuk ke kawasan Gelora Bung Karno Senayan hampir semuanya ditutup. Hanya menyisakan 2 pintu untuk akses masuk (setelah masjid Al Bina dan dekat driving range)!
2. Sebal melihat begitu banyak acara yang diadakan di kawasan Gelora Bung Karno Senayan (kurang lebih ada 5 acara yang bersamaan plus 1 di malam hari) sehingga susah buat cari parkiran. Akhirnya dapet parkir di Gelanggang Renang.
3. Semakin sebal dengan adanya begitu banyak acara di kawasan Gelora Bung Karno karena yang seharusnya dari Gelanggang Renang ke Istora bisa ditempuh dengan jalan kaki selama 5 menit dengan track lurus, jadi harus muter arena bazar mobil yang memakai jalan antara Gelanggang Renang dan Istora dengan menghabiskan waktu hampir 20 menit!
4. Emosi melihat panitia pelaksana yang lamban membuka loket tiket. Habis pula semua tiket di tangan para calo.
5. Pasrah membeli tiket masuk dari tangan calo. Tiket yang seharusnya seharga Rp 20.000 terpaksa gw beli seharga Rp 75.000.
5. Tim Uber Indonesia menang 4-1 atas Jepang! Sempat lihat partai kelima.
6. Murka lihat Sonny dan Taufik kalah!
7. Terpesona oleh muka-muka pemain Tim Thomas Kanada yang ganteng dan lucu yang bermain di Court 1. Lumayan buat mengalihkan perhatian dari kekalahan Indonesia di Court 2...
8. Dikarenakan gw dan teman-teman berasumsi bahwa kita membawa bad luck buat negara, sebelum set kedua dari ganda kedua dimainkan kita memutuskan untuk pulang! Daripada Tim Thomas kalah... Kita masih cinta negara sendiri qo...
9. Tim Thomas Indonesia pun berhasil menang 3-2 atas Tim Thomas Thailand! Btw, tanpa gw dan teman-teman gw menonton!!

Kuciiiiiiiing... Udah perjuangan banget buat bisa nonton langsung, malah tak berhasil nonton kemenangan Tim Thomas Indonesia... hiks.. hiks...


Moral of the story:
Selalu ada pengorbanan dibalik semua perjuangan yang telah dilakukan. Ga peduli seberat apa pun perjuangan itu dijalani...


Sunday, May 11, 2008

Hari Minggu

Hari Minggu gw ga akan lengkap tanpa:
1. Bangun lebih siang dari biasanya.
2. Bermalas-malasan lebih lama di tempat tidur ditemani selimut favorit.
3. Nonton kartun sepuasnya (mulai dari Conan, Sinchan, sampe Disney Channel)
4. Tidur siang.
5. Bermalas-malasan tingkat tinggi sampe bosen...
6. Keluarga dan teman-temen gw ;)

What a great Sunday!


Friday, May 9, 2008

Jatuh Cinta

by Dygta


Malam terasa indah sejak ku mengenalmu...

Pagi semakin cerah bila ku mengingatmu...
Apakah yang kurasa benar jatuh cinta...?

Mungkinkah aku jatuh cinta padanya...?

Mungkinkah aku jatuh hati padanya...?
Hatiku terasa semakin rindu...
Rindu ini hanya untuk dirinya...

Sayang ini hanya untuk dirinya...
Oh Tuhan, aku jatuh cinta...

Mungkin hanya cintamu meluluhkan hatiku...
Apakah yang kurasa benar jatuh cinta...?

Mungkinkah aku jatuh cinta padanya...?
Mungkinkah aku jatuh hati padanya...?
Hatiku terasa semakin rindu... Oh...
Rindu ini hanya untuk dirinya...
Sayang ini hanya untuk dirinya...
Oh Tuhan, aku jatuh cinta...

Apakah yang kurasa benar jatuh cinta...?


Mungkinkah aku jatuh cinta padanya...?
Mungkinkah aku jatuh hati padanya...?
Hatiku terasa semakin rindu... Oh...
Rindu ini hanya untuk dirinya...
Sayang ini hanya untuk dirinya...
Oh Tuhan, aku jatuh cinta...


Mungkinkah aku jatuh cinta padanya...?
Mungkinkah aku jatuh hati padanya...?
Hatiku terasa semakin rindu... Oh...
Rindu ini hanya untuk dirinya...
Sayang ini hanya untuk dirinya...
Oh Tuhan, aku jatuh cinta...





Jadi pengen ngerasain lagi rasanya jatuh cinta...
Sayang belum menemukan orang yang bisa gw jatuhi cinta...
Tapi apa iya harus menemukan orang yang pantas buat gw jatuhi cinta dulu...?
Yang namanya cinta kan ga pandang pantas atau enggak...
The butterflies just fly to your stomach without any command!


Thursday, May 8, 2008

Kesempatan Kedua

by Tangga


Kini kusesali...

Nyata cintamu, Kasih...
Tak sempat terbaca hatiku...
Malah terabai olehku...

Lelahku sembunyi...
Tutupi maksud hati...
Yang justru hidup karenamu...
Dan bisa mati tanpamu...

Andai saja aku masih punya kesempatan kedua...
Pasti akan ku hapuskan lukamu...
Menjagamu... Memberimu segenap cinta...

Kusadari tak selayaknya...
Selalu penuh kecewa...
Kau lebih pantas bahagia...
Bahagia karena cintaku...

Andai saja aku masih punya kesempatan kedua...
Pasti akan ku hapuskan lukamu...
Menjagamu... Memberimu segenap cinta...

Kau bawa bersamamu
Sebelah hatiku, separuh jiwaku
Yang mampu sempurnakan aku...

Andai saja aku masih punya kesempatan kedua...
Pasti akan ku hapuskan lukamu...
Menjagamu... Memberimu segenap cinta...
Andai saja aku masih punya kesempatan yang kedua...
Pasti akan ku hapuskan lukamu...
Menjagamu... Memberimu segenap cinta...





semua orang pasti butuh kesempatan kedua...
entah dalam cinta, karir, ataupun persahabatan...
termasuk gw...
can I have my second chance, please...?


Wednesday, May 7, 2008

How to Save a Life

by The Fray


Step one you say we need to talk

He walks you say sit down it's just a talk
He smiles politely back at you
You stare politely right on through
Some sort of window to your right
As he goes left and you stay right
Between the lines of fear and blame
You begin to wonder why you came

Where did I go wrong, I lost a friend
Somewhere along in the bitterness
And I would have stayed up with you all night
Had I known how to save a life

Let him know that you know best
Cause after all you do know best
Try to slip past his defense
Without granting innocence
Lay down a list of what is wrong
The things you've told him all along
And pray to God he hears you
And pray to God he hears you

Where did I go wrong, I lost a friend
Somewhere along in the bitterness
And I would have stayed up with you all night
Had I known how to save a life

As he begins to raise his voice
You lower yours and grant him one last choice
Drive until you lose the road
Or break with the ones you've followed
He will do one of two things
He will admit to everything
Or he'll say he's just not the same
And you'll begin to wonder why you came

Where did I go wrong, I lost a friend
Somewhere along in the bitterness
And I would have stayed up with you all night
Had I known how to save a life

Where did I go wrong, I lost a friend
Somewhere along in the bitterness
And I would have stayed up with you all night
Had I known how to save a life
How to save a life
How to save a life

Where did I go wrong, I lost a friend
Somewhere along in the bitterness
And I would have stayed up with you all night
Had I known how to save a life

Where did I go wrong, I lost a friend
Somewhere along in the bitterness
And I would have stayed up with you all night
Had I known how to save a life
How to save a life...



(taken from OST. Grey's Anatomy)



Lagi suka sama lagu ini...
Mungkin gw lagi berusaha "menyelamatkan hidup" gw...?



Balada Kemarin Sore

Kemarin berjalan dengan kesibukan yang jauh berkurang dibandingkan hari kemarinnya. Yang berbeda dari 2 hari hanyalah hujan yang sempat turun lumayan deras dan lama. Dan seperti biasa, jam 5 sore adalah waktu untuk kembali ke rumah.

Jam 5 lewat sedikit, gw baru berhasil keluar kantor bareng Wulan. Gw mo pulang ke rumah, Wulan mo berangkat kuliah di daerah bilangan Mampang. Berhubung hari ini bareng Wulan, gw ambil rute jalan kaki ga seperti biasanya klo gw pulang sendiri.

Rute jalan kaki gw kemarin sore:
Keluar kantor belok kiri ke arah Hang Lekiu II A. Keluar dari Hang Lekiu II A, nyebrang Patiunus ke arah Taman Hang Tuah. Dari Taman Hang Tuah nyebrang ke jembatan penyebrangan busway halte Masjid Agung Al Azhar. Dari halte Masjid Agung naik Kopaja 19 ke arah Ratu Plaza.

Semuanya berjalan baik-baik saja. Awalnya. Hingga saat gw jalan ke arah Halte Masjid Agung dari Taman Hang Tuah.

Tiba-tiba...


GUBRAAAAAK!!!
"Aduuuuuuh..."


Gw tergelincir di trotoar dengan posisi yang memalukan!
Dengkul gw dengan sukses menyentuh trotoar yang keras dan buku-buku jari gw ga mau kalah...

Reaksi pertama gw tentu mengaduh kesakitan. Tapi reaksi gw langsung berubah saat gw tau klo di deket gw jatuh ada seorang Ibu yang lagi dijemput dengan motor dan dia kaget sampe latah liat gw jatuh...

Dengan polosnya gw bilang, "Aduh... Maaf, Bu, bikin kaget... Ga pa-pa qo...," seraya bangun sendiri dan ngeloyor pergi menahan malu

Dengkul yang nyut-nyutan, buku-buku jari yang perih, dan pergelangan kaki yang menuju ke-keseleo-an pun terpaksa ditahan dulu... Malunya didahulukan!

Dengan cuek gw tetep nunggu Kopaja 19 di halte situ. Bodo amat sama orang-orang yang lagi nunggu jemputan di halte. Ga peduli tukang ojek dan tukang bajaj ngeliatin gw... Padahal siy sakit dan malu jadi satu

Setelah berhasil sampai di Ratu Plaza dan dapet omprengan, gw SMS MoMMy dan Mbak Ndi yang bunyinya, "Ad barusan kpleset di trotoar dkt halte busway Al Azhar. Lutut n tangan Ad cnut2.. Kykny kaki kiri kesleo de. Bs jg Ad jatuh he4 Malu..."

Setelah SMS MoMMy dan Mbak Ndi, gw baru inget klo gw bawa piring dan mangkok di dalam tas gw karena tadi pagi gw sarapan di mobil. Langsung gw cek kondisi piring dan mangkok tersebut (soalnya gawat klo asisten di rumah sampe tau gw mecahin piring n mangkok yang gw bawa... hehehehe...). Alhamdulillah kondisi piring dan mangkoknya masih utuh tak bercacat!



MORAL OF THE STORY:
1. Cek kondisi jalan dan sekitar klo mo jatuh. Pastikan bahwa semua itu emang cocok untuk dijadikan alasan elo jatuh. Misal: jalan licin, sandal licin, ngejar bus, pikiran yang terpecah, atau bisa kesemuanya.

2. Ga usah malu klo jatuh or kepleset di tempat umum. Segede apa pun badan loe asalkan loe punya cara ngeles n jaim yang OK, pasti malu loe bisa diminimalisir. Klo mo malu mampus, mending simpan dalam hati aja...

3. Harus bisa cari cara untuk menertawakan diri loe sendiri setelah terkena musibah. Contohnya, gw dengan meng-SMS Nyokap dan Kakak gw akhirnya bisa ketawa ngakak pas inget posisi jatuh gw...

4. Harus bisa bersyukur atas segala musibah yang elo dapatkan. Contohnya, gw bersyukur bisa jatuh. Karena selama ini gw ga tau rasanya jatuh di tempat umum (selain bersyukur karena piring dan mangkok yang gw bawa ga pecah... hehehe...)

5. Be careful with what you wish for alias hati-hati dengan apa yang loe inginkan. Contohnya gw yang ingin tau rasanya jatuh di tempat umum, eh malah kejadian...

6. Jangan minta maaf ke sekitar loe karena elo jatuh! Kan harusnya mereka nolongin elo dan elo bilang "terima kasih"...






Tuesday, May 6, 2008

Dear Hilmi...

Kamu ingat kapan kita pertama kali kenal?
Kamu ingat sudah berapa lama sejak kita pertama kali kenal?
Kamu ingat apa yang bikin kita kemudian jadi sahabat?

Semua itu karena aku dan kamu nyambung obrolan.
Semua itu karena aku dan kamu sering seide.
Semua itu karena aku dan kamu hampir setipe.

Tapi kenapa sekarang kamu berubah?
Kenapa sekarang kamu bukan lagi Hilmi yang aku kenal?

Ga bisakah kita seperti dulu?
Haruskah kecemburuan dia menghancurkan persahabatan kita?