Setelah sekian lama mendambakan "rumah" gw ini "direnovasi" dan "didekor ulang", akhirnya kesampaian juga.
Makasih buat Li dan Mas Ario yang udah bantuin gw dan rela gw bawelin dengan pertanyaan-pertanyaan bodoh gw.
Sebenernya siy hasrat untuk ganti warna cat "rumah" udah kepikiran dari sekian waktu lalu. Tapi karena gw tidak menguasai teknik per-blog-an, jadinya ya agak takut untuk merubah apa yang sudah ada di dalam "rumah" gw ini.
Akhirnya setelah menetapkan hati untuk bener-bener "renovasi rumah", gw mulai satu per satu untuk mem-backup semua script yang ada. Sambil mem-backup script, gw browsing template yang gw mau. Tanya Om Google, cari di koleksi Mas Ario, dan cari-cari di koleksi tempat lain.
Setelah selesai mem-backup script, gw nemu template yang gw suka - which is akhirnya yang gw pake sekarang. Karena gw yakin udah semua script gw backup, mulailah gw untuk mengganti template. Beberapa kali preview biar yakin dan mantap, gw pun memberanikan diri untuk push the SAVE button. Sedikit lega karena akhirnya "renovasi" juga - sambil nonton Armageddon.. hihihihihihi..
Tadinya header-nya mau gw pake yang lama, tapi setelah beberapa kali mencoba untuk menyamakan ukuran dan gagal, header dari si template ini pun gw pake juga.. Lumayan lucu lah gambarnya.
Kepanikan pertama terjadi. Navigation Bar si Blogger ga keliatan di halaman "rumah" gw. Padahal kan si NavBar ini fungsinya buat gw bolak-balik ke Dashboard dan Sign out. Berkali-kali gw coba refresh tapi tetep ga muncul. Akhirnya gw coba untuk menyamakan script template yang baru dengan script template yang lama (untungnya gw pinter.. jadi gw save dulu sebelum mulai renovasi). Lha qo ndilalah di script yang baru tu NavBar sengaja diumpetin!
Gw munculin lagi aja tu NavBar biar gw bisa bolak-balik. Dan dari situ, gw mulai belajar untuk sedikit memahami bahasa si script ini.
Dan yang jadi kepanikan puncak sekaligus ketololan gw yang teramat sangat adalah gw menyadari bahwa semua daftar alamat tetangga gw yang bejibun itu tidak ada. HILANG!
O.. Ow.. Tidaaaaaaaaaaaak..
Mau nangis, tapi udah malem.. Ditahan-tahan biar ga histeris. Dan yang bikin gw merasa sangat bodoh adalah dari semua pertanyaan yang gw tanyakan ke Li tentang "renovasi rumah" ini, tidak sekalipun gw tanya tentang script si friends list!
Padahal udah bejibun daftar 'Friends of Mine' gw.. Itu list gw susun selama hampir 2 tahun. Dan menghilang tanpa jejak tak bersisa sedikitpun.
Yang ada malah gw harus blogwalking sampe Subuh hanya untuk mengisi daftar 'Friends of Mine" gw.
Menclok sana, menclok sini biar daftarnya penuh. Alhamdulillah udah sebagian terisi. Tapi buat yang merasa namanya tidak ada, tolong tinggalkan jejak di Shoutbox, Comment, YM, ataupun Plurk biar bisa gw masukin ke daftar 'Friends of Mine' gw.
I guess it's time to bed now.. Bubye!
Please enjoy my new interior!
Saturday, January 31, 2009
Thursday, January 29, 2009
Menikahimu
by Kahitna
Menantimu hingga saat cintaku temukan dirimu
Usai sudah sampai di sini berdiri melabuhkan asmara
Menikah denganku menempatkan cinta
Melintasi perjalanan usia
Menikah denganmu menetapkan jiwa
Bertahtakan kesetiaan cinta.. Selamanya..
I've been waiting for you until my love is discovering you
My searching is done and I give my heart to you
Marry me and we'll set our love through our journey
I'm married to you and settled my soul with all the faithfulness of love.. Forever..
This love song was sung by Kahitna - one of the most famous and greatest band in Indonesia. When I saw the movie from my Sister's Wedding, this song become the soundtrack of it. And it's just so perfect to hear the song along the movie.
I think I'll put this song on my wedding list. It will be sung in Javanese style, accompanied by gamelan and sung by sinden (Javanese choral singer)
What a great wedding ceremony will be then!
Menantimu hingga saat cintaku temukan dirimu
Usai sudah sampai di sini berdiri melabuhkan asmara
Menikah denganku menempatkan cinta
Melintasi perjalanan usia
Menikah denganmu menetapkan jiwa
Bertahtakan kesetiaan cinta.. Selamanya..
I've been waiting for you until my love is discovering you
My searching is done and I give my heart to you
Marry me and we'll set our love through our journey
I'm married to you and settled my soul with all the faithfulness of love.. Forever..
This love song was sung by Kahitna - one of the most famous and greatest band in Indonesia. When I saw the movie from my Sister's Wedding, this song become the soundtrack of it. And it's just so perfect to hear the song along the movie.
I think I'll put this song on my wedding list. It will be sung in Javanese style, accompanied by gamelan and sung by sinden (Javanese choral singer)
What a great wedding ceremony will be then!
Wednesday, January 28, 2009
Tulung Gw Duuuuunk (1)
Gw lagi punya kesulitan niy.. Tolong dunk, Para Tetangga Tercinta, bantu gw
Gw lagi apply PayPal buat salah satu account Social Network gw. Awalnya siy ga ada masalah buat pengisian data. Sampai akhirnya tiba di pengisian data "Add Credit Card or Debit Card".
Gw memilih untuk memasukkan data Debit Card gw alias kartu ATM. Ada siy kartu kredit Visa, tapi gw ga mau pakai kartu kredit. Selama bisa Debit, kenapa harus Kredit..?? Itu siy prinsip konyol gw.. hehehehehe..
Nah, kartu ATM yang gw pakai adalah kartu ini karena hanya kartu itu yang berlogo Visa (kan syaratnya harus ada logo Visa atau Mastercard) diantara kartu debit gw lainnya.
"First Name" sudah keisi secara otomatis. "Last Name" juga sudah keisi otomatis. "Card Type" sudah gw pilih Visa (karena kartu gw adalah Visa). "Card Number" juga sudah gw isi sesuai dengan nomor kartu gw. "Expiration Date" juga sudah gw tulis sesuai yang tertera di kartu. "Card Verification Number" juga sudah gw tulis sesuai yang tercantum di kartu.
Tapi setiap gw "Save and Continue" ataupun "Add Card" selalu gagal. Si PayPal selalu bilang "We were unable to verify this credit card. Please check if the information you entered is correct. Please also make sure your credit card billing address matches your PayPal street address."
Padahal semua data yang gw masukin itu udah sesuai banget sama kartu gw. Alamat gw pun sama. Heran deeeeeeeeeey..
Ada apa yah..??
Apa PayPal tidak terima kartu dari bank ini kah..??
Atau hanya terima kartu kredit aja..??
Kalau pakai kartu dari bank itu bisa ga..??
Tapi kartu debit yang dari bank itu ga ada logo Visa-nya..
Buat yang sering berhubungan sama PayPal, tulungin gw duuuuuuuuunk..!! Ada apa sama aplikasi PayPal gw..????? huhuhuhuhuhuhu..
Gw lagi apply PayPal buat salah satu account Social Network gw. Awalnya siy ga ada masalah buat pengisian data. Sampai akhirnya tiba di pengisian data "Add Credit Card or Debit Card".
Gw memilih untuk memasukkan data Debit Card gw alias kartu ATM. Ada siy kartu kredit Visa, tapi gw ga mau pakai kartu kredit. Selama bisa Debit, kenapa harus Kredit..?? Itu siy prinsip konyol gw.. hehehehehe..
Nah, kartu ATM yang gw pakai adalah kartu ini karena hanya kartu itu yang berlogo Visa (kan syaratnya harus ada logo Visa atau Mastercard) diantara kartu debit gw lainnya.
"First Name" sudah keisi secara otomatis. "Last Name" juga sudah keisi otomatis. "Card Type" sudah gw pilih Visa (karena kartu gw adalah Visa). "Card Number" juga sudah gw isi sesuai dengan nomor kartu gw. "Expiration Date" juga sudah gw tulis sesuai yang tertera di kartu. "Card Verification Number" juga sudah gw tulis sesuai yang tercantum di kartu.
Tapi setiap gw "Save and Continue" ataupun "Add Card" selalu gagal. Si PayPal selalu bilang "We were unable to verify this credit card. Please check if the information you entered is correct. Please also make sure your credit card billing address matches your PayPal street address."
Padahal semua data yang gw masukin itu udah sesuai banget sama kartu gw. Alamat gw pun sama. Heran deeeeeeeeeey..
Ada apa yah..??
Apa PayPal tidak terima kartu dari bank ini kah..??
Atau hanya terima kartu kredit aja..??
Kalau pakai kartu dari bank itu bisa ga..??
Tapi kartu debit yang dari bank itu ga ada logo Visa-nya..
Buat yang sering berhubungan sama PayPal, tulungin gw duuuuuuuuunk..!! Ada apa sama aplikasi PayPal gw..????? huhuhuhuhuhuhu..
Tuesday, January 27, 2009
Today in My Life History (3)
Setelah sekian lama ga nulis dengan topik ini, akhirnya sekarang gw memulai lagi.
Tanggal 27 Januari selalu jadi salah satu tanggal favorit gw sejak gw masih kecil. Karena tanggal ini adalah hari lahir (Almarhum) Bokap gw.
Tanggal ini selalu gw nanti-nantikan karena (Almarhum) Bokap gw selalu suka kemeriahan berkumpul bersama keluarga besar (yang nurun ke gw banget!). Jadinya memanfaatkan momen ulang tahun untuk mengundang semua saudara-saudara untuk makan-makan bareng di rumah gw. Bagi gw yang dulu hidup terisolir di sebuah kompleks pabrik nun jauh dari keramaian kota di pinggiran Ibukota (hehehe.. ga segitu parahnya qo.. hanya mendekati :P hihihihihi.. bayangkan saja sudah di pinggir Ibukota, masih jauh dari keramaian pusat kotanya!), saat-saat itu adalah saat-saat membahagiakan karena bisa berkumpul bersama.
Beruntung gw punya (Almarhum) Bokap yang suka bikin kemeriahan di rumah dan MoMMy yang pinter masak (dan siyalnya ga nurun ke gw! huhuhuhuhu..). Jadinya ga perlu pesen sana pesen sini untuk menu makannya. Dan masakan MoMMy diakui sangat enak oleh semua orang.
Gw inget waktu ulang tahun terakhir (Alhmarhum) Bokap sebelum meninggal. Waktu itu semua saudara gw nginep di rumah. Mulai dari Om, Tante, sampe sepupu-sepupu gw.
Setelah berpesta semalam suntuk, paginya gw dan sepupu-sepupu gw nekat untuk mencoba mobil Mercy punya Om gw yang kelihatan kinclong kena guyuran hujan kemarin. Di depan rumah kebetulan ada tanah kosong yang luas banget. Salah satu sepupu gw yang waktu itu baru belajar nyetir pun berniat untuk bawa tu mobil muter di tanah kosong itu.
Namanya juga anak kecil (klo umuran SMP-SMA masih bisa di-excuse sebagai anak kecil.. hehehehehe..).. Apa yang dimau harus boleh dan ga peduli kalau tanah kosong itu berubah jadi lahan lumpur karena ulah hujan yang turun malam sebelumnya. Gw dan 2 orang sepupu gw yang saat itu masih SMP plus kakak gw yang baru masuk SMA pun hayuk aja diajakin sama si sepupu yang paling tua ini. Lha wong dia "kepala sukunya" qo.
Saat mobil meluncur dari garasi rumah menuju tanah kosong, nothing happened. Lancar jaya! Saat mulai memasuki tanah kosong pun juga baik-baik saja.
Kesialan muncul saat sudah berada di tengah-tengah tanah kosong. Ternyata ban mobil terjebak sangat dalam di lumpur. Si "kepala suku" mulai panik. Para penumpang juga ikutan panik. Si "kepala suku" tetap mencoba untuk menjalankan mobil. Sampai si mobil ngambek dan mati total ga mau nyala!
Para penumpang memutuskan untuk kabur dari TKP secepat mungkin sambil ketakutan. Si "kepala suku" karena melihat penumpangnya kabur, ikutan kabur. Sampai di rumah, gw dan sepupu-sepupu gw langsung manggil salah satu Om gw untuk membantu mengeluarkan mobil dari jebakan lumpur.
Ternyata kesialan masih berlanjut. Bukan Om gw yang bangun karena teriakan gw dan sepupu-sepupu gw, tapi malah (Almarhum) Bokap gw yang bangun. Pas tau kalau tu Mercy malang terjebak lumpur, langsung deh diomelin abis-abisan.
Setelah mobil berhasil dikeluarkan dari jebakan lumpur, gw dan sepupu-sepupu gw dikasih "hadiah ulang tahun" sama (Almarhum) Bokap. Disuruh nyuci tu mobil sampe bersih, kinclong, dan lumpur menghilang dari bannya!
Dan ternyata kemeriahan 27 Januari berakhir di saat itu. 2 bulan berikutnya Bokap gw meninggal. Sekarang cuma bisa kirim doa dan bernyanyi dalam hati untuk (Almarhum) Bokap.
Wish u a very happy birthday, Dad! We love you still the same.. Miss you a lot here..
Tanggal 27 Januari selalu jadi salah satu tanggal favorit gw sejak gw masih kecil. Karena tanggal ini adalah hari lahir (Almarhum) Bokap gw.
Tanggal ini selalu gw nanti-nantikan karena (Almarhum) Bokap gw selalu suka kemeriahan berkumpul bersama keluarga besar (yang nurun ke gw banget!). Jadinya memanfaatkan momen ulang tahun untuk mengundang semua saudara-saudara untuk makan-makan bareng di rumah gw. Bagi gw yang dulu hidup terisolir di sebuah kompleks pabrik nun jauh dari keramaian kota di pinggiran Ibukota (hehehe.. ga segitu parahnya qo.. hanya mendekati :P hihihihihi.. bayangkan saja sudah di pinggir Ibukota, masih jauh dari keramaian pusat kotanya!), saat-saat itu adalah saat-saat membahagiakan karena bisa berkumpul bersama.
Beruntung gw punya (Almarhum) Bokap yang suka bikin kemeriahan di rumah dan MoMMy yang pinter masak (dan siyalnya ga nurun ke gw! huhuhuhuhu..). Jadinya ga perlu pesen sana pesen sini untuk menu makannya. Dan masakan MoMMy diakui sangat enak oleh semua orang.
Gw inget waktu ulang tahun terakhir (Alhmarhum) Bokap sebelum meninggal. Waktu itu semua saudara gw nginep di rumah. Mulai dari Om, Tante, sampe sepupu-sepupu gw.
Setelah berpesta semalam suntuk, paginya gw dan sepupu-sepupu gw nekat untuk mencoba mobil Mercy punya Om gw yang kelihatan kinclong kena guyuran hujan kemarin. Di depan rumah kebetulan ada tanah kosong yang luas banget. Salah satu sepupu gw yang waktu itu baru belajar nyetir pun berniat untuk bawa tu mobil muter di tanah kosong itu.
Namanya juga anak kecil (klo umuran SMP-SMA masih bisa di-excuse sebagai anak kecil.. hehehehehe..).. Apa yang dimau harus boleh dan ga peduli kalau tanah kosong itu berubah jadi lahan lumpur karena ulah hujan yang turun malam sebelumnya. Gw dan 2 orang sepupu gw yang saat itu masih SMP plus kakak gw yang baru masuk SMA pun hayuk aja diajakin sama si sepupu yang paling tua ini. Lha wong dia "kepala sukunya" qo.
Saat mobil meluncur dari garasi rumah menuju tanah kosong, nothing happened. Lancar jaya! Saat mulai memasuki tanah kosong pun juga baik-baik saja.
Kesialan muncul saat sudah berada di tengah-tengah tanah kosong. Ternyata ban mobil terjebak sangat dalam di lumpur. Si "kepala suku" mulai panik. Para penumpang juga ikutan panik. Si "kepala suku" tetap mencoba untuk menjalankan mobil. Sampai si mobil ngambek dan mati total ga mau nyala!
Para penumpang memutuskan untuk kabur dari TKP secepat mungkin sambil ketakutan. Si "kepala suku" karena melihat penumpangnya kabur, ikutan kabur. Sampai di rumah, gw dan sepupu-sepupu gw langsung manggil salah satu Om gw untuk membantu mengeluarkan mobil dari jebakan lumpur.
Ternyata kesialan masih berlanjut. Bukan Om gw yang bangun karena teriakan gw dan sepupu-sepupu gw, tapi malah (Almarhum) Bokap gw yang bangun. Pas tau kalau tu Mercy malang terjebak lumpur, langsung deh diomelin abis-abisan.
Setelah mobil berhasil dikeluarkan dari jebakan lumpur, gw dan sepupu-sepupu gw dikasih "hadiah ulang tahun" sama (Almarhum) Bokap. Disuruh nyuci tu mobil sampe bersih, kinclong, dan lumpur menghilang dari bannya!
Dan ternyata kemeriahan 27 Januari berakhir di saat itu. 2 bulan berikutnya Bokap gw meninggal. Sekarang cuma bisa kirim doa dan bernyanyi dalam hati untuk (Almarhum) Bokap.
Wish u a very happy birthday, Dad! We love you still the same.. Miss you a lot here..
Monday, January 26, 2009
Surat Tilang Khusus Pejalan Kaki
Jalan raya adalah milik bersama, milik semua orang. Bukan cuma milik gw atau pun milik elo. Nah, biar "barang bersama" ini bisa dinikmati oleh semua dengan nyaman, berarti kan harus ada aturan mainnya. Harus ada tata tertib. Biar yang pakai "barang bersama" itu jadi ga was-was, tentram, nyaman, aman, dan gemah ripah loh ji nawi.
Yang pakai jalan itu kan bukan cuma yang naik motor atau mobil, tapi juga yang naik bis, ojek, becak, delman, dan pejalan kaki. Dan menurut gw, penggunaan jalan raya khususnya di Jakarta dan Bekasi adalah yang paling parah se-Indonesia Raya dan se-Jagad Raya!
Yang punya motor, serasa nyawanya ada 10 (ngalah-ngalahin nyawa si Meong). Yang punya mobil kadang ga mau ngalah. Si BMW alias Bajaj Merah Warnanya main potong sana potong sini, belok sesuka hati tanpa ba-bi-bu.
Gw denger dari salah satu sahabat gw yang pernah merasakan menetap di salah satu negara peserta Euro 2008, bahwa pejalan kaki di sebagian besar negara-negara Eropa itu adalah raja jalanan. Kebalikan di Indonesia.
Mungkin karena "pejalan kaki" agak tersingkirkan dibandingkan pengguna jalan lainnya, makanya terkadang para pejalan kaki ini agak sembarangan bin sembrono di dalam menyeberang jalan.
Gw ga tau klo di daerah lain. Yang pasti niy, di daerah kekuasaan gw - Bekasi bagian pintu tol Bekasi Barat dan daerah Bekasi Selatan - para pejalan kakinya rata-rata buta warna dan ga bisa berhitung!
Yang paling sering bikin kemacetan di pintu keluar tol Bekasi Barat adalah pejalan kaki yang melintas di lampu merah pertigaan Metropolitan Mall-Giant-gerbang tol. Padahal lampu merah di situ udah ada timing-nya yang bisa dilihat oleh semua pengguna jalan. Karena mereka rata-rata buta warna, jadi mereka ga tau apakah lampu lalu lintas di situ berwarna merah ataukah hijau. Dan karena mereka juga ga bisa berhitung, jadi mereka ga tau angka berapa yang ada di papan timer-nya.
Yang bikin tambah kesel adalah para polisi yang berjaga di pertigaan situ tidak pernah mengambil tindakan buat para pejalan kaki! Kenapa mereka bisa menilang pengendara bermotor, sedangkan peraturan tilang tersebut tidak berlaku buat para pejalan kaki..??
Kalau gw nanti sudah memperluas kekuasaan gw sampe level Nasional, akan gw berlakukan peraturan tilang buat para pejalan kaki. Biar semua pengguna jalan tertib. Ga cuma yang pake sepeda motor dan yang nyetir mobil.. Tapi semua pihak.
Yang pakai jalan itu kan bukan cuma yang naik motor atau mobil, tapi juga yang naik bis, ojek, becak, delman, dan pejalan kaki. Dan menurut gw, penggunaan jalan raya khususnya di Jakarta dan Bekasi adalah yang paling parah se-Indonesia Raya dan se-Jagad Raya!
Yang punya motor, serasa nyawanya ada 10 (ngalah-ngalahin nyawa si Meong). Yang punya mobil kadang ga mau ngalah. Si BMW alias Bajaj Merah Warnanya main potong sana potong sini, belok sesuka hati tanpa ba-bi-bu.
Gw denger dari salah satu sahabat gw yang pernah merasakan menetap di salah satu negara peserta Euro 2008, bahwa pejalan kaki di sebagian besar negara-negara Eropa itu adalah raja jalanan. Kebalikan di Indonesia.
Mungkin karena "pejalan kaki" agak tersingkirkan dibandingkan pengguna jalan lainnya, makanya terkadang para pejalan kaki ini agak sembarangan bin sembrono di dalam menyeberang jalan.
Gw ga tau klo di daerah lain. Yang pasti niy, di daerah kekuasaan gw - Bekasi bagian pintu tol Bekasi Barat dan daerah Bekasi Selatan - para pejalan kakinya rata-rata buta warna dan ga bisa berhitung!
Yang paling sering bikin kemacetan di pintu keluar tol Bekasi Barat adalah pejalan kaki yang melintas di lampu merah pertigaan Metropolitan Mall-Giant-gerbang tol. Padahal lampu merah di situ udah ada timing-nya yang bisa dilihat oleh semua pengguna jalan. Karena mereka rata-rata buta warna, jadi mereka ga tau apakah lampu lalu lintas di situ berwarna merah ataukah hijau. Dan karena mereka juga ga bisa berhitung, jadi mereka ga tau angka berapa yang ada di papan timer-nya.
Yang bikin tambah kesel adalah para polisi yang berjaga di pertigaan situ tidak pernah mengambil tindakan buat para pejalan kaki! Kenapa mereka bisa menilang pengendara bermotor, sedangkan peraturan tilang tersebut tidak berlaku buat para pejalan kaki..??
Kalau gw nanti sudah memperluas kekuasaan gw sampe level Nasional, akan gw berlakukan peraturan tilang buat para pejalan kaki. Biar semua pengguna jalan tertib. Ga cuma yang pake sepeda motor dan yang nyetir mobil.. Tapi semua pihak.
Thursday, January 22, 2009
Gw Emang PAYAH!!
Siang ini di saat gw lagi sibuk menyiapkan hasil rapat kemarin yang akan dipakai untuk diskusi dengan salah satu pejabat Eselon II di departemen pemerintahan, salah seorang sahabat mengirim pesan melalui IM.
Dia: Dah beli GG (serial Gossip Girl season 2) blm?
gw: blm
gw: ga sempet ke sana (menyebutkan nama tempat gw biasa beli DVD bajakan)
Dia: Payah *langsung sign out*
Balasan yang akan gw tulis buyar seketika saat melihat muka kuning si Dia meredup. Gw merenung sesaat memaknai kalimat terakhir si Dia dan ulahnya yang langsung kabur.
Well, what the hell!
Percuma aja gw mendebat dia. Males! Mending gw mikirin kerjaan gw yang lagi menumpuk daripada gw mikirin film..
Bikin sebel.. Bikin semakin emosi.. Bikin semakin ngantuk!
Dia: Dah beli GG (serial Gossip Girl season 2) blm?
gw: blm
gw: ga sempet ke sana (menyebutkan nama tempat gw biasa beli DVD bajakan)
Dia: Payah *langsung sign out*
Balasan yang akan gw tulis buyar seketika saat melihat muka kuning si Dia meredup. Gw merenung sesaat memaknai kalimat terakhir si Dia dan ulahnya yang langsung kabur.
Well, what the hell!
Percuma aja gw mendebat dia. Males! Mending gw mikirin kerjaan gw yang lagi menumpuk daripada gw mikirin film..
Bikin sebel.. Bikin semakin emosi.. Bikin semakin ngantuk!
Tuesday, January 20, 2009
Membiru
Bukan hati gw.
Bukan langit gw.
Tetapi lengan atas gw!!
Kemarin sore saat pulang dari kantor, gw mengalami KDRT alias Kekerasan Dalam Rangka Tarik, Maaaaaaang..
Ceritanya begini.. Berhubung kemarin gw tidak dijemput adik gw, mau tak mau gw harus pulang dengan kendaraan umum. Seperti biasanya kalau gw pulang dengan kendaraan umum, gw naik omprengan atau bis dari Ratu Plaza. Dan seperti biasanya pula kalau gw malas jalan kaki, gw naik Kopaja 19 (jurusan Blok M - Tanah Abang) dari Jalan Sisingamangaraja.
Kemarin kebetulan gw sedang malas berjalan kaki. Waktu gw sampai di pinggir Jalan Sisingamangaraja, kebetulan pula gw melihat Kopaja 19 dari arah lampu merah Al Azhar melaju dengan kecepatan tinggi. Gw langsung mencegat dengan semangat. Sayangnya, tu supir Kopaja juga semangat ngangkut gw.
Baru gw menaikan satu kaki gw ke dalam Kopaja, tu supir langsung dengan semangatnya menjalankan bis dengan kencang. Walhasil badan gw oleng dan lengan kanan gw sukses membentur pintu bis dengan kencang.
Lengan kanan gw langsung kerasa super panas dan berdenyut-denyut. Si supir tetep asyik melajukan bisnya dengan kencang, si kenek tetep nagihin gw ongkos, dan gw asyik meringis kesakitan menahan tangis.
Pengen rasanya gw maki tu supir tapi bisa-bisa gw di-black list buat naik Kopaja 19.
Akhirnya gw cuma bisa meringis-ringis sepanjang perjalanan pulang sambil mengusap-usap lengan kanan gw yang sampai di rumah pun masih kerasa panas. Siyalnya lagi, pas turun dari omprengan dan naik angkot menuju rumah, kaki kiri gw membentur kursi tambahan yang ada di deket pintu!
Si Supir cuma bisa bilang, "Hati-hati, Mbak, kepentok." Yeaaaaaaaaah, rite!!!
Tadi pagi gw cek-cek badan gw, yang sukses bikin kulit berwarna-warni adalah bekas pentokan pintu bis Kopaja! Biru-hijau gitu warnanya..
Harus berhati-hati lagi niy lain kali.. Kalau enggak, mungkin lain kali gw bisa ngelamar buat jadi bunglon di taman MoMMy..
Bukan langit gw.
Tetapi lengan atas gw!!
Kemarin sore saat pulang dari kantor, gw mengalami KDRT alias Kekerasan Dalam Rangka Tarik, Maaaaaaang..
Ceritanya begini.. Berhubung kemarin gw tidak dijemput adik gw, mau tak mau gw harus pulang dengan kendaraan umum. Seperti biasanya kalau gw pulang dengan kendaraan umum, gw naik omprengan atau bis dari Ratu Plaza. Dan seperti biasanya pula kalau gw malas jalan kaki, gw naik Kopaja 19 (jurusan Blok M - Tanah Abang) dari Jalan Sisingamangaraja.
Kemarin kebetulan gw sedang malas berjalan kaki. Waktu gw sampai di pinggir Jalan Sisingamangaraja, kebetulan pula gw melihat Kopaja 19 dari arah lampu merah Al Azhar melaju dengan kecepatan tinggi. Gw langsung mencegat dengan semangat. Sayangnya, tu supir Kopaja juga semangat ngangkut gw.
Baru gw menaikan satu kaki gw ke dalam Kopaja, tu supir langsung dengan semangatnya menjalankan bis dengan kencang. Walhasil badan gw oleng dan lengan kanan gw sukses membentur pintu bis dengan kencang.
Lengan kanan gw langsung kerasa super panas dan berdenyut-denyut. Si supir tetep asyik melajukan bisnya dengan kencang, si kenek tetep nagihin gw ongkos, dan gw asyik meringis kesakitan menahan tangis.
Pengen rasanya gw maki tu supir tapi bisa-bisa gw di-black list buat naik Kopaja 19.
Akhirnya gw cuma bisa meringis-ringis sepanjang perjalanan pulang sambil mengusap-usap lengan kanan gw yang sampai di rumah pun masih kerasa panas. Siyalnya lagi, pas turun dari omprengan dan naik angkot menuju rumah, kaki kiri gw membentur kursi tambahan yang ada di deket pintu!
Si Supir cuma bisa bilang, "Hati-hati, Mbak, kepentok." Yeaaaaaaaaah, rite!!!
Tadi pagi gw cek-cek badan gw, yang sukses bikin kulit berwarna-warni adalah bekas pentokan pintu bis Kopaja! Biru-hijau gitu warnanya..
Harus berhati-hati lagi niy lain kali.. Kalau enggak, mungkin lain kali gw bisa ngelamar buat jadi bunglon di taman MoMMy..
Sunday, January 18, 2009
Gw Dukung OIK!!
Diakibatkan karena jarangnya gw beraktivitas di setiap akhir pekan, jadilah gw penonton setia salah satu program adu bakat nyanyi anak-anak yang ditayangin oleh TV swasta pertama di Indonesia. Adalah program Idola Cilik yang ditayangin setiap hari Sabtu dan Minggu di jam-jam tidur siang.
Dulu waktu masih Idola Cilik 1, gw nonton hanya untuk liat salah satu juri dimana si juri ini adalah kawan gw. Gw ga terlalu heboh lah dengan pesertanya. Bahkan gw ga pernah tertarik untuk sekalipun kirim SMS untuk mendukung salah satu peserta.
Sebenernya siy gw ga terlalu sering juga ngikutin acara ini. Cuma beberapa minggu belakangan ini gw baru menaruh perhatian dengan peserta-pesertanya.
Awalnya gw suka sama Patton. Suaranya yang lantang dan bercengkok bikin gw merinding. Terus gw juga melirik Debbo. Suaranya khas banget!
Eh, lama-lama gw jatuh hati sama OIK. Finalis dari Semarang. Tampangnya yang lugu dan lembut serta suaranya yang sangat halus, bikin gw suka ma ni bocah. Bahkan adik gw yang laki-laki pun suka ma si Oik! Yaaaaah, soalnya tipe-tipe dia gitu deeeeeeeeeeeey.
Gara-gara Oik, gw jadi hampir ga pernah ketinggalan Idola Cilik 2 deh.. Bahkan untuk pertama kalinya gw kirim SMS dukungan buat Oik di hari Minggu ini. Ga tanggung-tanggung, 5 SMS sekaligus!!! Pssst.. Plus 3 dari HP adek gw.. hehehehe.. Ini adalah SMS dukungan kedua setelah dulu si kawan gw ikutan ajang nyanyi di televisi swasta yang sama dan terpaksa keluar di hari gw kirim SMS dukungan buat dia!
Gw siy pengen Oik terus melaju sampai Puncak Final. Bahkan gw sedikit berharap klo Oik jadi juaranya!
Dukung Oik yuuuuuuuuuuuuuk.. Ketik: IC
Saturday, January 17, 2009
My So Called Life
Running late, in my hit at my coffee table..
Then I run out of gas..
I heard the count, but ended up in the middle of nowhere..
And someone stole all my cash..
Guess..! Guess..!
Oh, what entangled web I weave..
I've got no tricks left up my sleeves..
I've tossed my head into the rain..
I've got it bad, you've got it even worse now..
Let's put our heads together, and reverse the curse..
I've dressed up but slip into some muddy waters..
The stage just ain't going right..
Bottom vices always need be strict to crisis..
That's my so called life.. Life.. Life..
Oh, what entangled web I weave..
I've got no tricks left up my sleeves..
I've tossed my head into the rain..
I've got it bad, you've got it even worse now..
Let's put our heads together, and reverse the curse..
I'm all out of luck or is it running out of me..
I'm all all screwed up, but there's no place I'd rather be..
Oh, I've got it bad, you've got it even worse now..
Let's put our heads together, and reverse the curse..
Oh, I've got it good (I've got it good now),you've even got it better now..
Baby we put our heads together, and reverse the curse..
Yes, we reverse the curse..
So my so called life..
A very very nice latest song from my favorite singer, Daniel Powter. Taken from his new album, Under the Radar.
Yuk aaaaaaaaaaaaah.. Hafalkan! Biar bisa langsung dinyanyikan luar kepala :P hehehehe..
Monday, January 12, 2009
Gajah versus Semut
Kejadian yang lagi banyak menyedot perhatian selama 2 minggu terakhir ini adalah perang yang terjadi di Jalur Gaza antara Israel dengan Hamaz. Ga cuma Indonesia yang heboh menentang Israel, tapi seluruh dunia.
Bahkan inbox email gw penuh dengan kiriman gambar-gambar hasil "having fun"-nya Israel terhadap rakyat Palestina. Kawan-kawan gw beramai-ramai mengirimkan email yang isinya sama dan rata-rata bikin perut mual! Ga jarang subyek email pun sama dan akhirnya membuat gw langsung menghapus email itu tanpa membacanya (dimana itu merupakan hal yang amat sangat jarang gw lakukan)
Tampaknya banyak juga tetangga gw di blogger yang mengangkat topik Israel vs Palestina ini sebagai bahan postingan. Yah, namanya juga berita paling HOOOOOOOOOOOOOT
Kemarin sore gw liat ada salah satu stasiun TV swasta yang menyiarkan siaran TV Arab yang menampilkan perang Israel itu secara live dan menghadirkan penerjemah bahasa Arab. Segitu pengen aktualnya berita yang didapat.. Ckckckckck..
Dan dari stasiun TV swasta itu juga gw tau bahwa ada sumbangan sebesar US $ 1 juta yang diatasnamakan rakyat Indonesia untuk Palestina. Gw langsung tercengang mendengar jumlah uang yang disumbangkan itu. Entah uang itu darimana aja (ga perlu mempedulikan asalnya dari mana lah..), tapi hebad banget bisa sampai terkumpul uang sebanyak itu.
Coba berhitung:
Misalkan US $ 1 = Rp 11.400,00
Jadi, US $ 1.000.000, berarti 1.000.000 x 11.400 = Rp 11.400.000.000
Jumlahnya banyak yaaaaaaaah.. Catat! Itu hanya jumlah uang yang disumbangkan. Belum lagi uang yang dikeluarkan untuk pergi ke Palestina sana.
Tapi coba bayangkan apa yang bisa dilakukan uang sebanyak itu untuk korban banjir di Polewali Mandar, Sulawesi Barat atau di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Bayangkan juga apa yang bisa dilakukan uang sebanyak itu untuk korban gempa di Manokwari. Atau bayangkan apa yang bisa dilakukan uang sebanyak itu untuk anak-anak putus sekolah yang banyak di sekitar kita.
Hak mereka memang untuk menolong korban perang Israel. Hak mereka juga untuk berangkat jihad ke sana. Tapi jangan sampai kita lebih mementingkan menolong orang lain daripada menolong keluarga sendiri. Karena siapa lagi yang akan menolong anggota keluarga kita kalau bukan kita sendiri sebagai salah satu keluarganya..?
Ibaratnya niy, "Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang lautan terlihat"!
Bahkan inbox email gw penuh dengan kiriman gambar-gambar hasil "having fun"-nya Israel terhadap rakyat Palestina. Kawan-kawan gw beramai-ramai mengirimkan email yang isinya sama dan rata-rata bikin perut mual! Ga jarang subyek email pun sama dan akhirnya membuat gw langsung menghapus email itu tanpa membacanya (dimana itu merupakan hal yang amat sangat jarang gw lakukan)
Tampaknya banyak juga tetangga gw di blogger yang mengangkat topik Israel vs Palestina ini sebagai bahan postingan. Yah, namanya juga berita paling HOOOOOOOOOOOOOT
Kemarin sore gw liat ada salah satu stasiun TV swasta yang menyiarkan siaran TV Arab yang menampilkan perang Israel itu secara live dan menghadirkan penerjemah bahasa Arab. Segitu pengen aktualnya berita yang didapat.. Ckckckckck..
Dan dari stasiun TV swasta itu juga gw tau bahwa ada sumbangan sebesar US $ 1 juta yang diatasnamakan rakyat Indonesia untuk Palestina. Gw langsung tercengang mendengar jumlah uang yang disumbangkan itu. Entah uang itu darimana aja (ga perlu mempedulikan asalnya dari mana lah..), tapi hebad banget bisa sampai terkumpul uang sebanyak itu.
Coba berhitung:
Misalkan US $ 1 = Rp 11.400,00
Jadi, US $ 1.000.000, berarti 1.000.000 x 11.400 = Rp 11.400.000.000
Jumlahnya banyak yaaaaaaaah.. Catat! Itu hanya jumlah uang yang disumbangkan. Belum lagi uang yang dikeluarkan untuk pergi ke Palestina sana.
Tapi coba bayangkan apa yang bisa dilakukan uang sebanyak itu untuk korban banjir di Polewali Mandar, Sulawesi Barat atau di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Bayangkan juga apa yang bisa dilakukan uang sebanyak itu untuk korban gempa di Manokwari. Atau bayangkan apa yang bisa dilakukan uang sebanyak itu untuk anak-anak putus sekolah yang banyak di sekitar kita.
Hak mereka memang untuk menolong korban perang Israel. Hak mereka juga untuk berangkat jihad ke sana. Tapi jangan sampai kita lebih mementingkan menolong orang lain daripada menolong keluarga sendiri. Karena siapa lagi yang akan menolong anggota keluarga kita kalau bukan kita sendiri sebagai salah satu keluarganya..?
Ibaratnya niy, "Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang lautan terlihat"!
Saturday, January 10, 2009
To-Do- List for This Weekend
Berhubung gw tumben-tumbenan sama sekali ga punya rencana apa-apa untuk akhir pekan ini, jadi ini adalah daftar kegiatan yang akan gw lakukan di rumah selama akhir pekan:
1. Menyelesaikan E-Book "Breaking Dawn". Masih kurang sekitar 170 halaman lagi. Harus sudah selesai dalam waktu dekat. Sebelum bukunya dalam versi Bahasa Indonesia ada di tangan gw.
2. Nonton DVD. Masih ada beberapa utang judul film yang belum gw tonton. Ups! Bukan beberapa lagi siy, tapi buanyaaaaaaaaaaak..
3. Membenahi buku-buku baru yang belum sempat masuk rak buku.
Hal-hal lainnya akan gw lakukan secara spontan dan mendadak.
1. Menyelesaikan E-Book "Breaking Dawn". Masih kurang sekitar 170 halaman lagi. Harus sudah selesai dalam waktu dekat. Sebelum bukunya dalam versi Bahasa Indonesia ada di tangan gw.
gambar diambil dari sini
2. Nonton DVD. Masih ada beberapa utang judul film yang belum gw tonton. Ups! Bukan beberapa lagi siy, tapi buanyaaaaaaaaaaak..
gambar diambil dari sini
3. Membenahi buku-buku baru yang belum sempat masuk rak buku.
Hal-hal lainnya akan gw lakukan secara spontan dan mendadak.
Tuesday, January 6, 2009
Obat dari si Professor
Kemarin sore gw kontrol ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam a.k.a Internist berhubung MoMMy panik mendengar gw keliyengan kena vertigo. MoMMy mengkhawatirkan gula darah gw naik drastis. Alhasil dipaksalah gw untuk cek darah (dimana setelah cek darah lengan gw jadi berwarna biru-ungu memar-memar!) dan kontrol ke si Professor.
Setelah ijin pulang lebih cepat dari kantor, gw menunggu di bagian Poliklinik di salah satu Rumah Sakit di daerah Kuningan. Sambil menunggu si Professor datang, gw sudah menyiapkan pembelaan atas hasil cek darah gw. Sementara MoMMy sudah asyik terlibat obrolan dengan Oma-Oma yang duduk di sebelah MoMMy.
10 menit. 15 menit. 45 menit. 1 jam. 1 jam 15 menit. Akhirnya gw dipanggil menjelang Maghrib. Kurang lebih seperti inilah percakapan yang terjadi di dalam ruang praktek si Professor:
Professor (P): Gimana gula darahnya?
MoMMy (M): Tinggi, Prof
Gw (G): Biasa aja siy, Prof *dengan tampang sok kul*
P: Dietnya dijalanin ga?
G: Enggak, Prof *sambil cengar-cengir*
P: Obatnya?
G: Obat yang kemarin kegedean, Prof. Suka muntah klo dipaksa minum. Jadi ya tempo-tempo deh minum obatnya
P: Ya sudah, nanti dosisnya saya turunin obatnya..
G: *bersorak dalam hati*
P: Nanti pakai obat Glucophage yang 500mg tp yang XR
M: XR, Prof? Artinya?
P: Extended Release
G: *ih.. kayak film aja siy ada extended version-nya!*
P: Jadi biar obatnya bertahan lebih lama. Terus saya kasih tambahan obat namanya Januvia.
M: Januvia? Bagus amat, Prof, namanya
G: *MoMMy.. Please deh.. Itu yang MoMMy puji obat!*
P: Olahraganya gimana?
G: Jalan kaki, Prof. Dari kantor ke Ratu Plaza.
P: Masih kurang jauh. Ditambah porsinya minimal 30 menit jalan kaki
G: *WHAAAAAAAAAAAAAAAAAT..???*
P: Dietnya dijalanin lagi. 1300-1500 kalori yah. Periksa darah tiap 1 bulan sekali, terus kontrol ke sini 3 bulan lagi ya.. Jangan lupa hasil periksa darahnya yang tiap bulan dikumpulin dan dibawa pas kontrol ke sini.
Belum apa-apa aja gw udah disuruh periksa darah tiap bulan. Padahal ni memar di lengan gw belum hilang bekas periksa darah hari Sabtu kemarin.
Selesai dari si Professor, gw dapet resep obat lagi. Akhirnya gw mampir ke bagian Farmasi sekalian bayar. Eh, gw kira tu obat beneran bakalan mengecil. Ga taunya dosisnya aja yang jadi kecil, tapi ukurannya malah makin besar! Aje gileeeeeeeeeeee..
Gw sampe bertanya-tanya apakah si Professor ini beneran tau ukuran obatnya ga seh..?? Masa obat gw jadi tambah gede.. Yang obat sebelum ini aja udah jarang gw minum karena ukurannya yang susah gw telan. Apalagi yang ini.. huhuhuhuhu..
Size does matter, Prof!
Setelah ijin pulang lebih cepat dari kantor, gw menunggu di bagian Poliklinik di salah satu Rumah Sakit di daerah Kuningan. Sambil menunggu si Professor datang, gw sudah menyiapkan pembelaan atas hasil cek darah gw. Sementara MoMMy sudah asyik terlibat obrolan dengan Oma-Oma yang duduk di sebelah MoMMy.
10 menit. 15 menit. 45 menit. 1 jam. 1 jam 15 menit. Akhirnya gw dipanggil menjelang Maghrib. Kurang lebih seperti inilah percakapan yang terjadi di dalam ruang praktek si Professor:
Professor (P): Gimana gula darahnya?
MoMMy (M): Tinggi, Prof
Gw (G): Biasa aja siy, Prof *dengan tampang sok kul*
P: Dietnya dijalanin ga?
G: Enggak, Prof *sambil cengar-cengir*
P: Obatnya?
G: Obat yang kemarin kegedean, Prof. Suka muntah klo dipaksa minum. Jadi ya tempo-tempo deh minum obatnya
P: Ya sudah, nanti dosisnya saya turunin obatnya..
G: *bersorak dalam hati*
P: Nanti pakai obat Glucophage yang 500mg tp yang XR
M: XR, Prof? Artinya?
P: Extended Release
G: *ih.. kayak film aja siy ada extended version-nya!*
P: Jadi biar obatnya bertahan lebih lama. Terus saya kasih tambahan obat namanya Januvia.
M: Januvia? Bagus amat, Prof, namanya
G: *MoMMy.. Please deh.. Itu yang MoMMy puji obat!*
P: Olahraganya gimana?
G: Jalan kaki, Prof. Dari kantor ke Ratu Plaza.
P: Masih kurang jauh. Ditambah porsinya minimal 30 menit jalan kaki
G: *WHAAAAAAAAAAAAAAAAAT..???*
P: Dietnya dijalanin lagi. 1300-1500 kalori yah. Periksa darah tiap 1 bulan sekali, terus kontrol ke sini 3 bulan lagi ya.. Jangan lupa hasil periksa darahnya yang tiap bulan dikumpulin dan dibawa pas kontrol ke sini.
Belum apa-apa aja gw udah disuruh periksa darah tiap bulan. Padahal ni memar di lengan gw belum hilang bekas periksa darah hari Sabtu kemarin.
Selesai dari si Professor, gw dapet resep obat lagi. Akhirnya gw mampir ke bagian Farmasi sekalian bayar. Eh, gw kira tu obat beneran bakalan mengecil. Ga taunya dosisnya aja yang jadi kecil, tapi ukurannya malah makin besar! Aje gileeeeeeeeeeee..
Gw sampe bertanya-tanya apakah si Professor ini beneran tau ukuran obatnya ga seh..?? Masa obat gw jadi tambah gede.. Yang obat sebelum ini aja udah jarang gw minum karena ukurannya yang susah gw telan. Apalagi yang ini.. huhuhuhuhu..
Size does matter, Prof!
Sunday, January 4, 2009
Wonderful Weekend with Wonderful Buddies
I had a wonderful weekend to start my 2009! Gw kemarin menghabiskan waktu bersama para sahabat mulai dari siang hingga malam hari. Ga tanggung-tanggung, mulai dari makan siang, cemilan sore, sampai makan malam..
Harap maklumlah.. Gw dan para sahabat sudah berminggu-minggu lamanya tidak bersua dan berkumpul bersama. Alhasil menggila lah kami..
Tujuan pertama adalah Restoran Bumbu Desa, Cikini. Apalagi kalau bukan untuk makan siang. Sebenernya siy udah pernah makan di Bumbu Desa, tapi untuk cobain yang di Cikini bersama-sama ya baru sekali ini.
Setelah kenyang, saatnya beralih ke tujuan kedua. Tempat karo-karo. Nah, saat memilih tempat karo-karo ini terjadi konflik pemilihan tempat. Apakah mau yang di Belagio, Kuningan atau di "rumahnya" Mbak Inul. Akhirnya demi efisiensi, dipilihlah "rumah" Mbak Inul yang di Sarinah Thamrin karena kebetulan kemarin Bang DJ lagi siaran siang dan rencananya emang mau pergi sama Bang DJ ke tujuan ketiga di sore hari.
Menyanyi 1 jam, masih kurang. Tambah jadi 2 jam. Diawali oleh Lirih dan diakhiri oleh All I Have to Give. Semua lagu dinyanyiin. Mulai dari yang mendayu-dayu sampai yang narik urat leher banget! Sampai suara serak karena kebanyakan nyanyi dan ketawa ngakak..
Tips buat yang mau ke Segarra:
1. Datanglah sore hari menjelang senja. View-nya the best! Apalagi kalau bisa dapet di tempat kursi malas atau kursi balon yang ada di pantai.
2. Pakai baju yang sesuai. Dan kalau tidak mau ribet, hindari memakai rok. Anginnya kencang. Semakin malam, semakin kencang anginnya.
3. Kalau datang terlalu malam, lebih baik ambil tempat yang agak di dalam. Percuma aja loe ambil tempat di deretan pinggir pantai. Gelap!
4. Bawa uang yang banyak! Waitress-nya siy bilang ada minimum payment-nya sebesar Rp 300.000,00. Entah itu berlaku untuk seluruh meja atau cuma untuk yang di deretan depan yah.. Secara gw kemarin dapet seat di bangku balon di depan. Tapi worth it lah..
5. Yang sabar aja kalau jadi waiting list. Ambience-nya yang OK banget bikin pengunjung betah berlama-lama.
Well-recommended banget deh buat yang berencana ke Segarra. Apalagi kalau elo banci foto kayak gw dan para sahabat! Cocok banget buat foto-foto..
Oia, kalau ada yang mau ngadain wedding party di Segarra, undang-undang gw yah.. hihihihihihihi..
Harap maklumlah.. Gw dan para sahabat sudah berminggu-minggu lamanya tidak bersua dan berkumpul bersama. Alhasil menggila lah kami..
Tujuan pertama adalah Restoran Bumbu Desa, Cikini. Apalagi kalau bukan untuk makan siang. Sebenernya siy udah pernah makan di Bumbu Desa, tapi untuk cobain yang di Cikini bersama-sama ya baru sekali ini.
Setelah kenyang, saatnya beralih ke tujuan kedua. Tempat karo-karo. Nah, saat memilih tempat karo-karo ini terjadi konflik pemilihan tempat. Apakah mau yang di Belagio, Kuningan atau di "rumahnya" Mbak Inul. Akhirnya demi efisiensi, dipilihlah "rumah" Mbak Inul yang di Sarinah Thamrin karena kebetulan kemarin Bang DJ lagi siaran siang dan rencananya emang mau pergi sama Bang DJ ke tujuan ketiga di sore hari.
Menyanyi 1 jam, masih kurang. Tambah jadi 2 jam. Diawali oleh Lirih dan diakhiri oleh All I Have to Give. Semua lagu dinyanyiin. Mulai dari yang mendayu-dayu sampai yang narik urat leher banget! Sampai suara serak karena kebanyakan nyanyi dan ketawa ngakak..
Romansa Kemesraan "Someday"-nya John Legend
Selesai pamer suara, mampir di Toko Roti sekalian nunggu Bang DJ turun dari lantai 8. Namanya juga mampir.. Ya sempet lah beli beberapa roti dan minum.
Dari toko roti itu, langsung deh pintong ke tujuan utama untuk hari ini, yaitu Ancol! Yeah, rite.. Ngapain juga gw ke Ancol sore-sore. Bukan untuk ke Dufan. Bukan juga untuk sekedar lihat parkiran Ancol yang penuh. Tapi tujuannya kali ini ke salah satu restoran yang ada di ujung Pantai Carnival, Ancol. Segarra.
Sebenernya siy keinginan untuk ke Segarra udah muncul dari lama. Tapi baru kesampaian sekarang ini. Dan ternyata apa yang pernah kita denger dari Bang DJ dan beberapa rekomendasi dari kawan dan website, beneran ini tempat menjual view banget!
Kereeeeeeeeeeeeeeeeeeen..
Selesai pamer suara, mampir di Toko Roti sekalian nunggu Bang DJ turun dari lantai 8. Namanya juga mampir.. Ya sempet lah beli beberapa roti dan minum.
Dari toko roti itu, langsung deh pintong ke tujuan utama untuk hari ini, yaitu Ancol! Yeah, rite.. Ngapain juga gw ke Ancol sore-sore. Bukan untuk ke Dufan. Bukan juga untuk sekedar lihat parkiran Ancol yang penuh. Tapi tujuannya kali ini ke salah satu restoran yang ada di ujung Pantai Carnival, Ancol. Segarra.
Sebenernya siy keinginan untuk ke Segarra udah muncul dari lama. Tapi baru kesampaian sekarang ini. Dan ternyata apa yang pernah kita denger dari Bang DJ dan beberapa rekomendasi dari kawan dan website, beneran ini tempat menjual view banget!
Kereeeeeeeeeeeeeeeeeeen..
Tips buat yang mau ke Segarra:
1. Datanglah sore hari menjelang senja. View-nya the best! Apalagi kalau bisa dapet di tempat kursi malas atau kursi balon yang ada di pantai.
2. Pakai baju yang sesuai. Dan kalau tidak mau ribet, hindari memakai rok. Anginnya kencang. Semakin malam, semakin kencang anginnya.
3. Kalau datang terlalu malam, lebih baik ambil tempat yang agak di dalam. Percuma aja loe ambil tempat di deretan pinggir pantai. Gelap!
4. Bawa uang yang banyak! Waitress-nya siy bilang ada minimum payment-nya sebesar Rp 300.000,00. Entah itu berlaku untuk seluruh meja atau cuma untuk yang di deretan depan yah.. Secara gw kemarin dapet seat di bangku balon di depan. Tapi worth it lah..
5. Yang sabar aja kalau jadi waiting list. Ambience-nya yang OK banget bikin pengunjung betah berlama-lama.
Well-recommended banget deh buat yang berencana ke Segarra. Apalagi kalau elo banci foto kayak gw dan para sahabat! Cocok banget buat foto-foto..
Oia, kalau ada yang mau ngadain wedding party di Segarra, undang-undang gw yah.. hihihihihihihi..
Subscribe to:
Posts (Atom)