Saturday, August 13, 2011

Habis Manis, Sepah Dibuang

Semua pasti tahu peribahasa itu dan artinya apa.

Tapi apakah elo sendiri pernah ngalamin kejadian seperti itu? Gw pernah.


Kasus 1

Gw saat itu jadi panitia salah satu Pelatihan yang diadain kantor dan gw "dekat" dengan salah satu peserta. Sebagai panitia, gw punya akses tidak terbatas terhadap acara itu sendiri ataupun yang berhubungan dengan acara itu. Apalagi bisa dibilang gw salah satu panitia inti (Maaf, bukan maksud sombong. Tapi karena emang jumlah panitia yang memang terbatas.. hihihi..) Gw bertanggung jawab terhadap semua perlengkapan yang diperluin di Pelatihan itu: tas, name tag, pulpen, buku, kaos, topi, dan lain-lain. Karena Ruang Panitia yang disediakan hotel letaknya jauh dari kamar gw dan ruang Pelatihan, gw memutuskan untuk menyimpan semua barang di kamar gw (beruntung kamarnya luas banget).

Si peserta yang dekat dengan gw ini sering main di kamar gw. Gw pun ga pernah menaruh curiga kalau dia mendekati gw karena ada maksud. Ketahuan setelah Pelatihan selesai, gw pulang ke Jakarta dan dia pulang ke kota asalnya. Dari semua sisa perlengkapan, gw menemukan beberapa yang hilang. Antara lain tempat name tag berlambang Kementerian, topi, dan kaos. Setelah panik mencari selisih jumlah yang tertera di kertas dan yang di kardus, dia dengan entengnya bilang bahwa dia yang ambil. Dengan alasan, "Untuk kawan di kantor."

Pas gw marah karena dia seenaknya aja ngambil, jawabannya bikin gw pengen nabok itu orang, "Jangan gitu dunk, Sayang.. Kan cuma ambil 1 aja. Kamu cantik deh." Seketika itu juga gw berharap punya kemampuan untuk kirim tabokan jarak jauh!

Bisa dipastikan bahwa setelah Pelatihan, itu orang ga pernah lagi menghubungi gw. Walaupun hanya untuk sekedar basa-basi tanya kabar gw.


Kasus 2

Ini kejadian kurang lebih mirip sama Kasus 1. Melibatkan orang yang beda, tapi ternyata mereka 1 instansi dari Provinsi yang sama. Bahkan kalau yang ini benar-benar sudah bikin gw jatuh cinta. Tapi sayang, dia cuma manfaatin gw (nangis di pojokan).

Setelah Kasus 1 berakhir, ini orang muncul bak pahlawan hati gw. Perhatian ke gw sambil tanya soal kerjaan. Karena Boss dia yang sekarang adalah sebelumnya jadi Boss gw, makanya gw oke-oke aja jawab pertanyaan seputar kerjaan.

Awalnya porsi antara perhatian dengan kerjaan itu 60:40. Tapi semakin lama, obrolan gw ma dia isinya soal kerjaan semua! Ga ada lagi basa-basi yang bikin obrolan jadi lama.

Bahkan sejak dia jadi "kepercayaan" Boss-nya, dia sama sekali ga pernah hubungin gw lagi. Siyal..



Ya, ya, ya.. Gw memang tolol, kalau ga mau dibilang goblok..

Tapi gw percaya bahwa kejahatan punya siklus yang sama seperti kebaikan -dia akan kembali kepada elo. Sepah yang dibuang setelah manisnya hilang, bisa di-recycle dan di-reuse qo..



3 comments:

hilsya said...

kalo cuma soal kerjaan masih bisa diabaikan.. tapi kalo ttg rasa, beuuh.. sakit ati bener. ampe sekarang ttp aja ga percaya kalo dia cuma manfaatin, meski kita udah dibego-begoin orang krn masih ttp percaya sama org itu..

haha jd curcol

Lidya said...

jangan mau dimanfaatkan orang lain lagi Del

-delia- said...

@hilsya:
Setujuuuuuuuuuu :(
Yuk, nangis di pojokan bareng-bareng.. Huhuhuhuhu..

@Lidya:
Ga mau lah, Bun..