Berapa banyak baju batik yang kamu punya? Jawaban gue, "Banyak!"
Sejak memutuskan untuk meninggalkan celana panjang sebagai pakaian gue beberapa tahun silam (kalau ga salah sejak tahun 2010), hampir semua baju terusan atau dress yang gue punya adalah berbahan batik. Awalnya hanya sebagai syarat untuk pakaian wajib di hari Jumat saat masih bekerja di Kementerian Sihir. Dari 1 dress nambah jadi 3 dress. Dari dress lalu nambah kemeja cantik dan rok.
Ibu Ratu (a.k.a My Mom) yang pertama beliin gue bahan batik setiap Beliau dinas keluar kota. Ke Jogja, Cirebon, Surabaya, sampai ke Ambon pun gue dibeliin batik khas kota tersebut. Lama kelamaan gue berinisiatif untuk beli sendiri. Entah itu gue beli sendiri di saat lagi liburan, sampai titip ke temen. Dan semua hampir bermotif sama, yaitu bunga-bunga atau abstrak.
Batik juga sering gue pakai kalau lagi ada acara meeting atau workshop di luar negeri sewaktu gue bekerja di Organisasi Titi Teliti (kantor gue setelah Kementerian Sihir, FYI). Di antara 2 hari meeting di Manila, Tokyo, Melbourne, Vientiane, Siem Reap, Bangkok, bahkan di New Delhi, selalu ada 1 hari gue pakai batik. Ga jarang juga airport fashion gue pakai batik. Bangga!
Baju-baju batik yang gue punya selalu jahit. Selain modelnya bisa bebas memilih, ukurannya sudah pasti pas di badan. Dan ini salah satu dress batik yang gue punya dan lagi dipakai hari ini:
My #ootd Today: Blue Flowery Batik |
1 comment:
ada berapa ya, haru saku hitung dulu nih heheh egaya kaya yg banyak aja aku
Post a Comment