Tuesday, August 28, 2007

Delay... Delay... Delay...

3 hari yang lalu, gw pesen tiket pesawat terbang lewat travel agent langganan kantor gw untuk 2 orang Expert yang akan berangkat ke Jogjakarta hari ini. Berhubung salah satu dari Expert ini adalah Expatriate yang rewel, jadilah dia memilih sendiri maskapai yang akan dipakai. Pilihan utamanya Garuda Indonesia, dengan alternatif Lion Air dan Batavia.

Setelah mengalami proses panjang dan rumit (taelaaaaaaaaah...), akhirnya dapet tiket Wings Air untuk hari ini jam 11.25.

Gw udah sibuk wanti-wanti beliau-beliau ini kan untuk jangan sampe telat sampe bandara sejak kmaren. Eh giliran hari ini mereka udah on time check in, tau apa yang terjadi...?! DELAY!!

Pertama dibilang kalau delay sampe jam 13.00. Setelah ditunggu, ternyata DELAY LAGI!!! Dan itu masih blum bisa dipastikan mereka akan bisa berangkat atau enggak...!!

Yang nyebelin adalah saat gw hubungin pihak Lion Air via telpon, mereka ngoper gw untuk langsung ke counter Lion Air di Bandara dengan alasan bahwa delay merupakan masalah teknis lapangan. Gw telpon salah satu Expert gw dan gw minta untuk bikin complain ke counter Lion Air di Bandara.

Tau jawaban Expert gw...? "Pihak Lion di sini juga ga ngasih kejelasan apa-apa, Mbak. Mereka belum bisa ngasih kepastian apakah kita bisa berangkat jam 16.00 atau tidak..."

Bikin emosi jiwa ga seh klo kayak gini... Gw yang bukan penumpang aja udah ETT alias Emosi Tingkat Tinggi, apalagi para penumpang yang nunggu dari pagi di bandara :(

Dimana tanggung jawabmu, oh, Lion Air...??? *depressed mode on*

Gw yang mesenin tiket jadi ngerasa bersalah dan sebel. Ngerasa bersalah sama Expert gw karena gw yang pesen tu tiket, dan ngerasa sebel karena delay kan diluar kuasa gw tapi gw yang kena maki ma tu Expat...!

Lion Air bikin ETT!!!


Wednesday, August 15, 2007

Panik Menjelang Akhir Minggu

Besok jadi hari terakhir bekerja di minggu ini. Dan lusa akan menjadi akhir pekan yang panjang...

Syenangnyaaaaaaaaaaaaaaa... Rencana liburan ke Semarang yang udah disiapkan sejak akhir tahun lalu, akhirnya bisa terlaksana besok! Duh... Udah kebayang niy di angan-angan gw untuk bisa menikmati kota Semarang yang biasanya cuma gw singgahi beberapa jam. Terutama Kota Tua Semarang!

Tapi ternyataaaaa... Peri baik hati tak berpihak kepada diriku :( hiks hiks hiks

Pikiran gw yang dari kmaren udah ada di Semarang, eh malah harus "turun bumi" ngurusin kerjaan yang tiba-tiba banyaaaaaaaaaaaaaaak banget! Gw yang biasanya cuma leyeh-leyeh (halah... istilah gw...), tiba-tiba harus mengurusi segala tetek bengek tim gw :(

Emang siy untuk bagian mengurusi segala tetek bengek itu kerjaan gw. Tapi kenapa semua harus diurusin di waktu yang bersamaan...???!!!

Tim A mo survey, Tim B mo presentasi, Tim C juga presentasi, Tim D ikutan presentasi... Ckckckckckckck...



:::PANIK MODE ON:::


Tuesday, August 14, 2007

Nobar 4 Grup 21 Cineplex FS dan Forum Sensasi

Nonton Bareng (Nobar) 4 Grup 21 Cineplex FS dan Forum Sensasi Regional Jabodetabek yang diadain pada:

Hari/Tanggal : Minggu, 12 Agustus 2007
Pukul : 16.05
Tempat : PIM 21 a.k.a PIM 1
Film : The Bourne Ultimatum


Yang ikutan Nobar 4 Grup 21 Cineplex FS dan Forum Sensasi Regional Jabodetabek... Ira, Delia, Andrie, Ready, Hendie, Dedi, Bram, Febryan, Henry, Romi... All in "Biru Langit" costume :D

After Nobar moment. Wendy's PIM 1... Dari paling ujung belakang: Ready, Bram, Febryan, Romi... Lihat kan siapa yang pake baju biru langit dengan penuh awan mendung...? hehehehe...

Hendie "Juragan Sepeda", Andrie "Calon Mahasiswa", Ira "Si Pelacak Sinyal", dan Ready "The Next Nobar Coordinator"... hehehehehe...

Poster "The Bourne Ultimatum" di PIM 21... Keren ya si Matt Damon ini... hihihihi... Ga sabar deh buat "The Bourne Legacy" :P Mudah-mudahan Matt Damon lagi yaaaaaaa...

Tiket Nobar 4 di PIM 21... "The Bourne Ultimatum"... Studio 1... 16.05... Row C... Seat 8 - 17...


Thursday, August 9, 2007

Rona Hidup Rona


Sebuah cerita fiksi tentang cinta. Cinta yang tak mengenal tempat, usia, ataupun waktu... A blind love.

Fokus cerita adalah Rona, perempuan 28 tahun yang bekerja sebagai Public Relation sebuah cafe di Bandung. Rona membatalkan rencana pernikahannya dengan Tion, tunangannya yang terbukti brengsek. Rencana pernikahan yang sudah fix, mau tak mau membuat Rona harus menghadapi keluarganya dan keluarga Tion. Prinsip Rona, lebih baik batal sekarang daripada nekat dan akhirnya menjadi janda cerai.

Batal menikah berarti menjadi jomblo. Menjadi jomblo di usai 28 tahun, memicu kepanikan massal dari lingkungan sekitar Rona. Semua takut Rona trauma jatuh cinta dan jadi perawan tua. Padahal Rona sama sekali ga trauma. Dia jatuh cinta lagi. Betul-betul jatuh cinta.

Adalah Tama, lelaki berusia 19 tahun teman kuliah dan gebetan Nena -adiknya Rona, yang membuat Rona jatuh cinta. Tama yang awalnya hanya menjadi "pacar kontrak" Rona, malah benar-benar membuat Rona jatuh hati karena kedewasaannya, perhatiannya, pengertiannya, sikap gentleman-nya, kelucuannya...

Karena satu dan lain hal, kisah percintaan mereka disembunyikan dari orang-orang di sekitar mereka, terutama Nena. Alhasil Rona dan Tama pun melakukan pacaran backstreet ala ABG. Cinta dan logika memang bukan pasangan akur, bukan...?



"...aku betul-betul jatuh cinta sama kamu. Jangan tanya kenapa - nggak ada alasan buat jatuh cinta... yang aku tahu, aku ngerasa kamu... kamu... istimewa."


Cinta itu buta...

Cinta itu tak mengenal usia...
Cinta itu tak terduga...
Cinta itu datang dan pergi seenaknya...
Cinta itu tak pilih waktu dan tempat...


Kata siapa cinta tak mengenal usai?

Kata siapa orang bebas jatuh cinta?
Kalau memang semua itu benar...
Kenapa aku nggak merasa begitu?
Kenapa umur jadi masalah?
Kenapa aku sama sekali nggak bebas mencintai Tama?




Konflik cinta beda usia ini bisa bikin gw deg-degan, ketawa, sekaligus sedih... Bisa mengaduk-aduk emosi deh! Ending yang tak biasa, ngebuat gw terkejut.

Satu lagi buku seri "Metropop" dari Gramedia karangan Mia Arsjad yang layak baca sebagai pembunuh waktu luang...



Friday, August 3, 2007

A Cup of Coffee



Hal apa yang paling menyenangkan dalam satu hari...? Jawabannya adalah saat dapat menikmati secangkir kopi!

Biasanya orang-orang akan menikmati secangkir kopi di pagi hari. Tapi gw baru akan menikmati secangkir kopi di saat asam lambung gw lagi ga tinggi. Biasanya di saat brunch, after lunch sekitar jam 2 siang, atau di sore hari...

Saat minum kopi, bagi gw, adalah saat yang menyenangkan. Karena gw kebiasaan minum kopi pakai cangkir yang gw pegang dengan 2 tangan, jadi gw bisa merasakan panasnya kopi melalui cangkir yang gw pegang. Saat tangan gw menyentuh cangkir yang panas, perasaan gw jadi tenang. Apalagi saat gw mendekatkan hidung gw ke mulut cangkir untuk menghirup aroma kopi yang mengepul... Hmmmmmmm... Afrodisiak yang sangat tepat untuk membangkitkan semangat dan mood!

Selalu ada waktu untuk menikmati secangkir kopi setiap hari... Seperti hidup yang selalu dapat dinikmati!


Wednesday, August 1, 2007

Full Moon


Taken from My Carport, July 30. 2007



It was so beautiful...