Suasana di Salah Satu Sudut Taman Menteng
Bulan Ramadhan, identik dengan ngabuburit. Nah, Sabtu (060908) kemarin adalah ngabuburit pertama gw tahun ini. Dimulai dari siang hari dan berakhir hampir tengah malam :D Diawali dari salon mobil, berlanjut ke salon kecantikan, dan dilanjutkan dengan berkumpul bersama para sahabat hingga malam..
Senja di Taman Menteng
Ngabuburit bersama sahabat diawali dengan menghabiskan waktu sore di Taman Menteng. Ga seperti minggu lalu, minggu ini gw kumpul bersama S, I, R, A, B, P, dan J.
Seperti biasanya, Taman Menteng selalu ramai dikunjungi orang dengan berbagai aktivitas. Mulai dari anak kecil yang asyik berlarian kesana kemari, para orang tua yang mengawasi anak-anak mereka, muda-mudi yang asyik duduk berduaan di bangku taman, para fotografer mencari objek foto (ups.. ga tau fotografer pa bukan, tapi mereka pada bawa kamera segede gaban itu.. anggaplah mereka fotografer.. hehehe..), bahkan ada anjing lucu yang sedang diajak jalan-jalan..
Ngabuburit bersama sahabat diawali dengan menghabiskan waktu sore di Taman Menteng. Ga seperti minggu lalu, minggu ini gw kumpul bersama S, I, R, A, B, P, dan J.
Seperti biasanya, Taman Menteng selalu ramai dikunjungi orang dengan berbagai aktivitas. Mulai dari anak kecil yang asyik berlarian kesana kemari, para orang tua yang mengawasi anak-anak mereka, muda-mudi yang asyik duduk berduaan di bangku taman, para fotografer mencari objek foto (ups.. ga tau fotografer pa bukan, tapi mereka pada bawa kamera segede gaban itu.. anggaplah mereka fotografer.. hehehe..), bahkan ada anjing lucu yang sedang diajak jalan-jalan..
Si Doggy Lucu (yang punya juga lucu.. hehehe..)
Dari Taman Menteng, gw dan para sahabat pun pintong ke "Pusat Kuliner Malam Menteng" yang letaknya persis bersebelahan dengan taman. Pusat kuliner yang biasanya baru buka menjelang malam, khusus di bulan Ramadhan buka sejak sore hari. 20 menit menjelang buka puasa, kami bahkan tidak bisa mendapatkan meja. Akhirnya diputuskan untuk "melantai" di tangga sebuah bank.
Dari Taman Menteng, gw dan para sahabat pun pintong ke "Pusat Kuliner Malam Menteng" yang letaknya persis bersebelahan dengan taman. Pusat kuliner yang biasanya baru buka menjelang malam, khusus di bulan Ramadhan buka sejak sore hari. 20 menit menjelang buka puasa, kami bahkan tidak bisa mendapatkan meja. Akhirnya diputuskan untuk "melantai" di tangga sebuah bank.
Suasana Menjelang Berbuka di 'Pusat Kuliner Malam Menteng'
Setelah membatalkan puasa (dengan siomay, es kelapa muda, gorengan, sate padang, putu mayang, jus mangga, dan air mineral), kami pun melakukan sholat Maghrib di Masjid Raya Al Hakim yang letaknya di seberang "Pusat Kuliner Malam Menteng". Masjid Al Hakim Menteng ini merupakan salah satu masjid favorit gw dan para sahabat. Sekilas masjid ini memang tidak tampak istimewa dan bahkan cenderung kecil. Meskipun beratap rendah, tapi masjid ini full AC dan sangat bersih! Bahkan ruangannya yang terbagi dua pun bisa dibilang cukup luas..
Setelah melakukan laporan rutin, perjalanan pun dilanjutkan ke Sky Dining Plaza Semanggi untuk makan malam. Di antara sekian banyak restoran, dipilihlah Radja Ketjil sebagai tempat makan. Dikarenakan seminggu sebelumnya, yang lain terprovokasi untuk mencoba. Dan hasilnya, menu Tahu dalam Tempurung, Tahu 7 Samudera, Udang Naga Hijau, Ifumie Ayam, Nasi Goreng Bangun Pagi, dan beberapa menu lain yang ga gw hafal (saking banyaknya pesan.. hihihihi..), ludes habis! Gw dan para sahabat pun puas (dan tentunya kenyang!)..
Eit.. Ternyata malam masih panjang.. Masih bisa qo untuk sekedar duduk sambil ngopi :D Selalu tidak lengkap apabila sudah berkumpul dan tidak ada kopi sebagai menunya.. hehehe.. Akhirnya malam pun diakhiri di Bakoel Koffie Senopati hingga larut..
Foto narsisme sengaja tidak ditampilkan untuk menghindari terlalu banyak publikasi tentang narsisme penulis dan para sahabat :p hehehehehehe..
Setelah membatalkan puasa (dengan siomay, es kelapa muda, gorengan, sate padang, putu mayang, jus mangga, dan air mineral), kami pun melakukan sholat Maghrib di Masjid Raya Al Hakim yang letaknya di seberang "Pusat Kuliner Malam Menteng". Masjid Al Hakim Menteng ini merupakan salah satu masjid favorit gw dan para sahabat. Sekilas masjid ini memang tidak tampak istimewa dan bahkan cenderung kecil. Meskipun beratap rendah, tapi masjid ini full AC dan sangat bersih! Bahkan ruangannya yang terbagi dua pun bisa dibilang cukup luas..
Setelah melakukan laporan rutin, perjalanan pun dilanjutkan ke Sky Dining Plaza Semanggi untuk makan malam. Di antara sekian banyak restoran, dipilihlah Radja Ketjil sebagai tempat makan. Dikarenakan seminggu sebelumnya, yang lain terprovokasi untuk mencoba. Dan hasilnya, menu Tahu dalam Tempurung, Tahu 7 Samudera, Udang Naga Hijau, Ifumie Ayam, Nasi Goreng Bangun Pagi, dan beberapa menu lain yang ga gw hafal (saking banyaknya pesan.. hihihihi..), ludes habis! Gw dan para sahabat pun puas (dan tentunya kenyang!)..
Eit.. Ternyata malam masih panjang.. Masih bisa qo untuk sekedar duduk sambil ngopi :D Selalu tidak lengkap apabila sudah berkumpul dan tidak ada kopi sebagai menunya.. hehehe.. Akhirnya malam pun diakhiri di Bakoel Koffie Senopati hingga larut..
Foto narsisme sengaja tidak ditampilkan untuk menghindari terlalu banyak publikasi tentang narsisme penulis dan para sahabat :p hehehehehehe..
4 comments:
wah .... jalan2 nih
ikutan yuuuuuuuk, Kang Ridwan ;)
kalo bahasa balikpapan bukan ngabuburit...(kata-kata itu kalo dalam bahasa banjar...hi..hi.. saruuuuu....)
deliaaa ada award dari bunda buat delia..ambil yachhhh
emang artinya apaan, Bun, dalam bahasa Banjar..?? *bisik-bisik ma Bunda Ririe*
Post a Comment